javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 18 Februari 2015

Pembebasan Lahan Hambat Pembangunan Tol Trans Jawa


Para panelis tampil dalam seminar nasional Bedah Tol Trans Jawa 
yang digelar FWPJT dan Bank Jateng, Selasa (17/2). 
(sumber: Suara Pembaruan/Stefy Thenu)

Semarang- Pembangunan jalan tol trans Jawa lambat karena terbebani biaya pembebasan lahan. Sembilan proyek jalan tol sampai saat ini belum rampung, akibat beban biaya pembebasan lahan. Biaya pembebasan lahan menelan dana Rp 5,3 triliun.

Namun, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, optimistis pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Trans Jawa rampung pada tahun ini.

"Saat ini, sudah ada perubahan Permen PU dan Perumahan Rakyat di mana kini lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan jalan tol pada APBN. Anggaran yan dibutuhkan untuk pebebasan lahan, RP 5,3 triliun," ujar Kepala Seksi Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Sri Sadono seusai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional "Bedah Tol Trans Jawa" yang digelar Forum Wartawan Pemprov dan DPRD Jateng (FWPJT) bekerjasama dengan Bank Jateng, Selasa (17/2).

Sri Sadono menjelaskan, setelah Permen PU Nomor 2 Tahun 2012 terbit, segala beban pembebasan lahan akan ditanggung oleh APBN dan atau Pemda setempat. Berbeda dengan aturan lama yang menyebut pembebasan lahan dibebankan dalam modal usaha.

"Dari pendanaan siap dan mudah-mudahan segera bisa dibangun. Beberapa proyek tol persentasenya ada yang masih kecil karena terkendala pembebasan lahan," tegasnya.

Menurut Sri Sadono, sesuai jadwal semua proyek tol dalam Trans Jawa bisa selesai tahun ini, kecuali Pemalang-Batang yang baru berjalan dua persen dan Batang-Semarang yang baru tiga persen pembebasan lahannya. Implementasi di lapangan, menurut dia, perlu tahapan yang panjang meski sudah menggunakan UU baru saat melakukan pembebasan lahan.

Hal senada diakui Direktur Teknik dan Operasional PT Trans Marga Jateng (TMJ) Ari Nugroho yang menyatakan, pembebasan lahan menjadi kendala utama dalam pengerjaan fisik jalan.

"Dulu pemerintah janji akan menyelesaikan pembebasan lahan Desember 2012. Ditjen Bina Marga di Kemen PU dan Perumahan Rakyat Binamarga mengalami kendala di pembebasan lahan, terutama fasilitas sosial dan fasilitas umum. Misalnya ada bangunan sekolah, sudah ada ganti ruginya, sudah dibangun bangunan penggantinya tetapi ternyata belum jadi sehingga kami tidak bisa melakukan pengerjaan," tegasnya.

Menurut Ari, saat ini TMJ melelang pembangunan Jalan tol Semarang-Solo seksi 3 (ruas Bawen Salatiga). Jalan sepanjang 17,3 Km ini dibagi menjadi tiga paket, di mana salah satunya memperoleh dukungan dari pemerintah.

Dia mengakui, lelang molor jauh dari target awal. Tol Semarang-Solo ditarget selesai pada akhir 2014. Kenyatannya, sampai saat ini baru sekitar setengahnya.

"Proses lelang baru bisa dilakukan, karena pembebasan lahan baru saja clear," ujarnya.

Sementara itu untuk pembangunan seksi 4 (Salatiga-Boyolali) sepanjang 24,13 Km dan 5 (Boyolali-Kartasura) sepanjang 8,41 Km, belum bisa dilakukan. Saat ini masih dilakukan pembebasan lahan dan proses ini ditargetkan selesai akhir tahun 2015. Jika target ini tercapai maka sesuai rencana, pembangunan seksi 4 dan 5 akan dimulai Januari 2016.

Di Kartasura akan dibangun simpang susun, menghubungkan tol Semarang-Solo, Solo-Mantingan, dan Solo-Yogyakarta. "Namun untuk tol Solo-Yogyakarta belum ada investor yang berminat,"kata Ari.

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar