MUDIK LEBARAN:
Jalur Bawen-Boyolali adalah salah satu wilayah rawan macet di masa
mudik dan balik Lebaran. Kemacetan terlihat di jalan raya
Semarang-Solo di wilayah Ampel saat arus balik Lebaran beberapa
waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka)
|
SEMARANG – Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Jateng meminta para pemudik agar mewaspadai sembilan titik utama rawan kemacetan dan kecelakaan terkait perbaikan jalan maupun keterbatasan daya tampung kendaraan melintas.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jateng Urip Sihabudin mengatakan sembilan titik itu antara lain fly over Kalibanteng Kota Semarang, jalur keluar tol Ungaran-Semarang, jalur keluar tol Kanci-Pejagan Brebes, simpang perlintasan kereta api sebidang Pejagan Brebes, jalan ruas Bawen-Boyolali, perlintasan sebidang Sumpiuh Banyumas, perlintasan sebidang di Karanganyar Kebumen, jembatan Kabuyutan Tanjung Brebes, dan ruas jalan Ciregol.
Dia mengatakan, sejumlah titk tersebut perlu diwaspadai karena ada beberapa loksi yang sedang dalm perbaikan atau pengerjaan proyek sehingga rawan kemacetan dan kecelakaan, seperti di fly over Kalibanteng Kota Semarang, jembatan Kabuyutan Tanjung Brebes, dan ruas jalan Ciregol. “Untuk exit tol Ungaran-Semarang, exit tol Kanci-Pejagan Brebes, dan ruasjalan Bawen-Boyolali perlu diwasapadai lantaran di sejumlah titik tersebut, kapasitas daya tampung jalan tidak sepada dengan jumlah armada yang melintas, sehingga sering terjadi kemacetan dan kesemrawutan,” tuturnya.
Sedangkan untuk perlintasan sebidang kereta api, lanjutnya, seperti di simpang perlintasan kereta api sebidang Pejagan Brebes, perlintasan sebidang Sumpiuh Banyumas, perlintasan sebidang di Karanganyar Kebumen, sering terjadi kemacetan dan rawan kecelakaan lantaran meningkatnya frekuensi kereta api yang melintas, sementara kepadatan arus lalu lintas yang lewat juga cukup tinggi, sehingga sering menyebebkan antrian panjang.
Namun demikian, lanjutnya, secara keseluruhan, Jateng sudah siap menerima kedatangan para pemudik, semua jalan raya dalam kondisi baik untuk dilewati sebagai jalur mudik, baik di jalur pantura, jalur tengah, maupun jalur selatan.
“Kami sudah cek semua, dan bisa dikatakan jalan raya siap dilalui. Meskipun masih terdapat beberapa lokasi yang sedang dalam perbaikan atau pelebaran jalan itu, namun hasil koordinasi pihak terkait, dijamin pada H-10 semua siap dilewati dengan baik oleh pemudik,” ujarnya.
Antisipasi Kemacetan
Kepala Bidang Angkutan Jalan Raya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jateng Untung Sirinanto mengatakan Dishubkominfo telah menyiapkan sebanyak 3.120 personil untuk pengamanan antisipasi kemacetan arus lalu lintas tersebut.
“Jembatan timbang pada H-7 hingga H+7 akan ditututp dan mulai difungsikan sebagai rest area, serta pada H-4 hingga H+1 angkutan bahan bangunan, kereta tempelan, kereta gandengan dan angkutan barang bersumbu lebih dari dua dilarang beroperasi kecuali angkutan BBM, BBG, ternak, Kepokmas, pupuk, susu murni dan barang antaran pos,” paparnya.
Sementara, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Nauval Yahya mengatakan telah siap melakukan pengamanan arus mudik dan balik lebaran. “Para pemudik sebaiknya mematuhi segala rambu-rambu dan aturan yang ada, terutaam pemudik sepeda motor, seperti tidak membawa barang berlebihan saat berboncengan, berisitirahat direst area yang disedikan, karena sampai saat ini jumlah kecelakaan masih didominasi para pemudik sepeda motor,” ujarnya.
Dia mengatakan, telah menyiapakan sedikitnya 26.000 personel untuk memberikan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2012.
Baca Juga:
MUDIK LEBARAN: Pemerintah Dinilai Tidak Serius Tangani Pemudik Bersepeda Motor
MUDIK LEBARAN: Satlantas Siapkan Jalur Alternatif
MUDIK LEBARAN: H-7 dan H+7 Lebaran Truk Pasir Dilarang Beroperasi
MUDIK LEBARAN: DKK Sukoharjo Dirikan Lima Posko Kesehatan
MUDIK LEBARAN: Kapasitas Gerbong Dibatasi, PT KAI Perkirakan 6.000 Penumpang per Hari Tak Terangkut
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jateng Urip Sihabudin mengatakan sembilan titik itu antara lain fly over Kalibanteng Kota Semarang, jalur keluar tol Ungaran-Semarang, jalur keluar tol Kanci-Pejagan Brebes, simpang perlintasan kereta api sebidang Pejagan Brebes, jalan ruas Bawen-Boyolali, perlintasan sebidang Sumpiuh Banyumas, perlintasan sebidang di Karanganyar Kebumen, jembatan Kabuyutan Tanjung Brebes, dan ruas jalan Ciregol.
Dia mengatakan, sejumlah titk tersebut perlu diwaspadai karena ada beberapa loksi yang sedang dalm perbaikan atau pengerjaan proyek sehingga rawan kemacetan dan kecelakaan, seperti di fly over Kalibanteng Kota Semarang, jembatan Kabuyutan Tanjung Brebes, dan ruas jalan Ciregol. “Untuk exit tol Ungaran-Semarang, exit tol Kanci-Pejagan Brebes, dan ruasjalan Bawen-Boyolali perlu diwasapadai lantaran di sejumlah titik tersebut, kapasitas daya tampung jalan tidak sepada dengan jumlah armada yang melintas, sehingga sering terjadi kemacetan dan kesemrawutan,” tuturnya.
Sedangkan untuk perlintasan sebidang kereta api, lanjutnya, seperti di simpang perlintasan kereta api sebidang Pejagan Brebes, perlintasan sebidang Sumpiuh Banyumas, perlintasan sebidang di Karanganyar Kebumen, sering terjadi kemacetan dan rawan kecelakaan lantaran meningkatnya frekuensi kereta api yang melintas, sementara kepadatan arus lalu lintas yang lewat juga cukup tinggi, sehingga sering menyebebkan antrian panjang.
Namun demikian, lanjutnya, secara keseluruhan, Jateng sudah siap menerima kedatangan para pemudik, semua jalan raya dalam kondisi baik untuk dilewati sebagai jalur mudik, baik di jalur pantura, jalur tengah, maupun jalur selatan.
“Kami sudah cek semua, dan bisa dikatakan jalan raya siap dilalui. Meskipun masih terdapat beberapa lokasi yang sedang dalam perbaikan atau pelebaran jalan itu, namun hasil koordinasi pihak terkait, dijamin pada H-10 semua siap dilewati dengan baik oleh pemudik,” ujarnya.
Antisipasi Kemacetan
Kepala Bidang Angkutan Jalan Raya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jateng Untung Sirinanto mengatakan Dishubkominfo telah menyiapkan sebanyak 3.120 personil untuk pengamanan antisipasi kemacetan arus lalu lintas tersebut.
“Jembatan timbang pada H-7 hingga H+7 akan ditututp dan mulai difungsikan sebagai rest area, serta pada H-4 hingga H+1 angkutan bahan bangunan, kereta tempelan, kereta gandengan dan angkutan barang bersumbu lebih dari dua dilarang beroperasi kecuali angkutan BBM, BBG, ternak, Kepokmas, pupuk, susu murni dan barang antaran pos,” paparnya.
Sementara, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Nauval Yahya mengatakan telah siap melakukan pengamanan arus mudik dan balik lebaran. “Para pemudik sebaiknya mematuhi segala rambu-rambu dan aturan yang ada, terutaam pemudik sepeda motor, seperti tidak membawa barang berlebihan saat berboncengan, berisitirahat direst area yang disedikan, karena sampai saat ini jumlah kecelakaan masih didominasi para pemudik sepeda motor,” ujarnya.
Dia mengatakan, telah menyiapakan sedikitnya 26.000 personel untuk memberikan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2012.
Baca Juga:
MUDIK LEBARAN: Pemerintah Dinilai Tidak Serius Tangani Pemudik Bersepeda Motor
MUDIK LEBARAN: Satlantas Siapkan Jalur Alternatif
MUDIK LEBARAN: H-7 dan H+7 Lebaran Truk Pasir Dilarang Beroperasi
MUDIK LEBARAN: DKK Sukoharjo Dirikan Lima Posko Kesehatan
MUDIK LEBARAN: Kapasitas Gerbong Dibatasi, PT KAI Perkirakan 6.000 Penumpang per Hari Tak Terangkut
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar