PROYEK
BUMN
JAKARTA. PT Hutama Karya sedang melakukan studi kelayakan proyek pembangunan kereta layang Bekasi-Tomang dengan panjang 26 kilometer (km). Direktur Hutama Karya Tri Widjajanto optimis proyek tersebut bisa terlaksana.
Rencananya pembangunan proyek kereta layang Bekasi-Tomang akan dibagi kedalam tiga paket yaitu pertama jalur Bekasi-Cawang sepanjang 13 km, kedua jalur Cawang-Semanggi sepanjang 8 km, dan jalur Semanggi-Tomang sepanjang 5 km.
Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak sepakat terhadap konsep kereta layang dari Hutama Karyakarena tarif terlalu tinggi yang sebesar Rp 70.000. Namun, Tri mengatakan, Kementerian BUMN tetap mengamanatkan untuk melakukan pendalaman penelitian lebih lanjut.
Setelah menyelesaikan studi kelayakan, Hutama Karya akan bicara dengan pemerintah daerah Jakarta, Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan. Sebab, Tri bilang jalur kereta layang ini melewati dua provinsi yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Untuk menekan tarif, Hutama Karya akan menggandeng pemerintah daerah dan investor swasta. Nilai proyek itu sendiri mencapai Rp 10 triliun. Tri belum mau menjelaskan sumber pembiayaan itu. Dia beralasan lebih mementingkan penelitian lebih dahulu.
Rencananya, Hutama Karya juga akan bekerjasama dengan mitra juga untuk meningkatkan kelayakan proyek dari sisi ekonomi menyusul keberatan yang diajukan oleh Kementerian BUMN atas penggunaan dana APBN.
sumber :BUMN
Ilustrasi |
Rencananya pembangunan proyek kereta layang Bekasi-Tomang akan dibagi kedalam tiga paket yaitu pertama jalur Bekasi-Cawang sepanjang 13 km, kedua jalur Cawang-Semanggi sepanjang 8 km, dan jalur Semanggi-Tomang sepanjang 5 km.
Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak sepakat terhadap konsep kereta layang dari Hutama Karyakarena tarif terlalu tinggi yang sebesar Rp 70.000. Namun, Tri mengatakan, Kementerian BUMN tetap mengamanatkan untuk melakukan pendalaman penelitian lebih lanjut.
Setelah menyelesaikan studi kelayakan, Hutama Karya akan bicara dengan pemerintah daerah Jakarta, Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan. Sebab, Tri bilang jalur kereta layang ini melewati dua provinsi yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Untuk menekan tarif, Hutama Karya akan menggandeng pemerintah daerah dan investor swasta. Nilai proyek itu sendiri mencapai Rp 10 triliun. Tri belum mau menjelaskan sumber pembiayaan itu. Dia beralasan lebih mementingkan penelitian lebih dahulu.
Rencananya, Hutama Karya juga akan bekerjasama dengan mitra juga untuk meningkatkan kelayakan proyek dari sisi ekonomi menyusul keberatan yang diajukan oleh Kementerian BUMN atas penggunaan dana APBN.
kontan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar