javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Kamis, 29 Agustus 2019

Rintis Wisata Alutsista TNI, Siapkan Lahan 4 Hektare

Lahan Calon Wisata Alutsista TNI di Salatiga. Kawasan ini Berlatar
Belakang Jalan Tol Semarang-Solo, tepatnya di Dusun Nogosari,
Kelurahan Bugel, Kota Salatiga. (Edy Susanto)

SALATIGA, KRJOGJA.com - Pemkot Salatiga menyiapkan lahan seluas 4 hektare untuk merintis kawasan wisata baru alutsista (peralatan miilter) TNI. Lahan ini terletak di eks tanah bengkok Kelurahan Bugel di Dusun Nogosari, Kota Salatiga yang berdekatan dengan ruas jalan tol Semarang-Solo.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Adhi Isnanto dihubungi KR membenarkan bahwa rintisan kerjasama untuk membuat kawasan baru wisata alutsista TNI ini sudah dibicarakan dengan Kementrian Pertahanan (Kemenhan) di Jakarta beberapa waktu lalu bersama walikota dan perangkat daerah lainnya.


“Kami sudah menyiapkan lahan untuk membuat kawasan wisata alutsista TNI dari tiga angkatan yang akan dibangun di dekat jalan tol Semarang-Solo tepatnya di Dusun Nogosari Kelurahan Bugel Salatiga. Di kawasan itu nantinya didirikan peralatan militer TNI untuk wisata sekaligus edukasi. Tanah yang kami siapkan seluas 4 hektare,” tandas Adhi Isnanto kepada KRJogja.com, Kamis (29/08/2019).

Dia menambahkan, motivasi kerjasama dengan Kemenhan salah satunya dilandasi Salatiga adalah kota sejarah dimana dari Salatiga lahir pahlawan dari tiga angkatan TNI, yaitu Brigjen Soediarto dari Angkatan Darat, Angkatan Laut (Yos Sudarso) dan dari Angkatan Udara adalah Adi Sucipto.

“Tiga pahlawan ini semuanya putra terbaik dari Kota Salatiga. Secara teknis semuanya ditangani Bapelitbanda (Bappeda), dan kami sebagai pengelola aset hanya menyiapkan lahannya” kata Adhi Isnanto.

Diketahui Walikota Salatiga dan jajarannya bertemu dengan Sekjen Kemenhan Laksdya Agus Setiadji di Jakarta dan disepakati merintis wisata alutsista di Salatiga. (Sus)

sumber :

Tol Semarang-Demak Terhambat


SEMARANG - Selesai membangun jalan tol Trans Jawa, saat ini ada empat jalan tol lagi dibangun di wilayah Jawa Tengah. Yakni, Jalan Tol Semarang-Demak, Tol Solo-Yogyakarta, Tol Bawen- Yogyakarta, dan Tol Semarang-Kendal.

Dari keempatnya, progres pembangunan jalan tol Semarang-Demak yang terdepan. Sudah ada pemenang lelang dan saat ini dilakukan pembebasan lahan. Namun, pemerintah menemui kendala dalam pembayarannya. ”Sebagian daratan telah menjadi laut (abrasi).

Ada aturan mengatakan bila daratan sudah berubah menjadi lautan maka tak boleh dibayar,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jateng, Peni Rahayu, Rabu (28/8). Pemprov telah berkonsultasi dengan kejaksaan dan saat ini menunggu arahan agar tak menyalahi ketentuan hukum.

Sementara lahan yang berupa daratan, lanjut Peni, semua telah dibayarkan uang ganti ruginya. ”Kalau nanti (wilayah abrasi) itu harus dibayar ya dibayar. Tapi kalau tidak ya memang aturannya seperti itu,” kata Peni.

Tanggul Laut

Tol Semarang-Demak direncanakan akan mulai pembangunan fisik pada 2020. Sesuai skema dari kemen PUPR, tol ini akan nyambung dengan Tol Semarang-Kendal. Memiliki fungsi sebagai tanggul laut, tol ini juga dimaksudkan untuk mendukung perkembangan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden saat Gubernur Ganjar Pranowo melakukan rapat terbatas dengan Presiden. Maka, kata Peni, ada perubahan trase jalan tol Semarang-Kendal. Titik jalan tol akan lebih didekatkan ke bibir pantai dan exit tol akan berdekatan dengan KIK.

Sementara itu untuk pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya sepanjang 94 km, lanjut Peni, trase di wilayah Jateng dengan panjang sekitar 34 km sudah beres.

Meski sebelumnya mengalami revisi karena ada sejumlah sumber mata air yang harus dihindari. Jalan Tol Solo-Yogyakarta di Jawa Tengah melintasi tiga kabupaten, yaitu Sukoharjo (Kartasura), Boyolali, dan Klaten. Saat ini progres sampai persiapan penetapan lokasi (Penlok). Sementara amdal menjadi tanggung jawab pemerintah pusat karena lintas provinsi.

Trase di wilayah Jawa Tengah itu nanti tinggal disambungkan dengan wilayah Yogyakarta. ”Yogyakarta informasinya juga sudah beres, tinggal menunggu exit tol yang menuju bandara baru Yogyakarta. Menunggu persetujuan dari DIY,”jelasnya.

Progres pembangunan tol Bawen-Yogyakarta sepanjang 77 Km sedikit lebih lambat. Karena pembahasan terakhir trase tol Bawen-Yogyakarta baru akan dilakukan pada Senin (2/8).

Apakah nantinya akan ada perubahan trase atau tidak, Peni mengaku tidak tahu. Sesuai trase yang ada, tol ini akan melintasi empat wilayah; Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang dan Kota Magelang serta Kabupaten Temanggung.

Lantaran masih ada dua jalan tol yang trasenya bisa mengalami perubahan maka Pemprov Jawa Tengah harus bergerak cepat. Trase itu harus dimasukkan dalam Perda Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW). Sementara Perda RTRW sendri telah digedok oleh DPRD Jawa Tegah dan saat ini sedang dievaluasi oleh Kemendagri. (H81-23)

sumber :