javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 02 September 2019

Tol Solo-Jogja Beres, Tol Bawen-Jogja Belum Jelas


RMOLJateng. Proyek jalan tol ruas Bawen-Jogja masih belum ada kepastian.


Sementara itu, jalan tol ruas Solo-Jogja masih menunggu penetapan lokasi.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemprov Jateng, Peni Rahayu mengatakan, untuk jalan tol ruas Solo-Jogja sudah mendapat persetujuan Pemprov Jogja. 

"Artinya, ada kesepakatan antara Pemprov Jateng, dan Pemerintah Pusat," katanya, Sabtu (31/8).

Peni menjelaskan, dari total 91,93 kilometer itu, sebanyak 34 kilometer berada di wilayah Jawa Tengah. Diantaranya Kartosuro, Boyolali dan Klaten.

"Informasi yang didapat, trase tol di Jogja sampai bandara (NYIA) sudah clear," tambah dia.

Disinggung mengenai ruas tol Bawen-Jogja, prosesnya baru akan dirapatkan Senin besok. Dia berharap tidak ada terlalu banyak perubahan dari rencana awal.

Dia mengharapkan, jalan tol Semarang-Jogja dapat terintegrasi dengan Candi Borobudur. Katanya, belum lama ini Pemprov Jateng telah mengajukan kawasan prioritas kepada presiden untuk mendukung peningkatan ekonomi nasional 7 persen.

Kamis, 29 Agustus 2019

Rintis Wisata Alutsista TNI, Siapkan Lahan 4 Hektare

Lahan Calon Wisata Alutsista TNI di Salatiga. Kawasan ini Berlatar
Belakang Jalan Tol Semarang-Solo, tepatnya di Dusun Nogosari,
Kelurahan Bugel, Kota Salatiga. (Edy Susanto)

SALATIGA, KRJOGJA.com - Pemkot Salatiga menyiapkan lahan seluas 4 hektare untuk merintis kawasan wisata baru alutsista (peralatan miilter) TNI. Lahan ini terletak di eks tanah bengkok Kelurahan Bugel di Dusun Nogosari, Kota Salatiga yang berdekatan dengan ruas jalan tol Semarang-Solo.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Adhi Isnanto dihubungi KR membenarkan bahwa rintisan kerjasama untuk membuat kawasan baru wisata alutsista TNI ini sudah dibicarakan dengan Kementrian Pertahanan (Kemenhan) di Jakarta beberapa waktu lalu bersama walikota dan perangkat daerah lainnya.


“Kami sudah menyiapkan lahan untuk membuat kawasan wisata alutsista TNI dari tiga angkatan yang akan dibangun di dekat jalan tol Semarang-Solo tepatnya di Dusun Nogosari Kelurahan Bugel Salatiga. Di kawasan itu nantinya didirikan peralatan militer TNI untuk wisata sekaligus edukasi. Tanah yang kami siapkan seluas 4 hektare,” tandas Adhi Isnanto kepada KRJogja.com, Kamis (29/08/2019).

Dia menambahkan, motivasi kerjasama dengan Kemenhan salah satunya dilandasi Salatiga adalah kota sejarah dimana dari Salatiga lahir pahlawan dari tiga angkatan TNI, yaitu Brigjen Soediarto dari Angkatan Darat, Angkatan Laut (Yos Sudarso) dan dari Angkatan Udara adalah Adi Sucipto.

“Tiga pahlawan ini semuanya putra terbaik dari Kota Salatiga. Secara teknis semuanya ditangani Bapelitbanda (Bappeda), dan kami sebagai pengelola aset hanya menyiapkan lahannya” kata Adhi Isnanto.

Diketahui Walikota Salatiga dan jajarannya bertemu dengan Sekjen Kemenhan Laksdya Agus Setiadji di Jakarta dan disepakati merintis wisata alutsista di Salatiga. (Sus)

sumber :

Tol Semarang-Demak Terhambat


SEMARANG - Selesai membangun jalan tol Trans Jawa, saat ini ada empat jalan tol lagi dibangun di wilayah Jawa Tengah. Yakni, Jalan Tol Semarang-Demak, Tol Solo-Yogyakarta, Tol Bawen- Yogyakarta, dan Tol Semarang-Kendal.

Dari keempatnya, progres pembangunan jalan tol Semarang-Demak yang terdepan. Sudah ada pemenang lelang dan saat ini dilakukan pembebasan lahan. Namun, pemerintah menemui kendala dalam pembayarannya. ”Sebagian daratan telah menjadi laut (abrasi).

Ada aturan mengatakan bila daratan sudah berubah menjadi lautan maka tak boleh dibayar,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jateng, Peni Rahayu, Rabu (28/8). Pemprov telah berkonsultasi dengan kejaksaan dan saat ini menunggu arahan agar tak menyalahi ketentuan hukum.

Sementara lahan yang berupa daratan, lanjut Peni, semua telah dibayarkan uang ganti ruginya. ”Kalau nanti (wilayah abrasi) itu harus dibayar ya dibayar. Tapi kalau tidak ya memang aturannya seperti itu,” kata Peni.

Tanggul Laut

Tol Semarang-Demak direncanakan akan mulai pembangunan fisik pada 2020. Sesuai skema dari kemen PUPR, tol ini akan nyambung dengan Tol Semarang-Kendal. Memiliki fungsi sebagai tanggul laut, tol ini juga dimaksudkan untuk mendukung perkembangan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden saat Gubernur Ganjar Pranowo melakukan rapat terbatas dengan Presiden. Maka, kata Peni, ada perubahan trase jalan tol Semarang-Kendal. Titik jalan tol akan lebih didekatkan ke bibir pantai dan exit tol akan berdekatan dengan KIK.

Sementara itu untuk pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya sepanjang 94 km, lanjut Peni, trase di wilayah Jateng dengan panjang sekitar 34 km sudah beres.

Meski sebelumnya mengalami revisi karena ada sejumlah sumber mata air yang harus dihindari. Jalan Tol Solo-Yogyakarta di Jawa Tengah melintasi tiga kabupaten, yaitu Sukoharjo (Kartasura), Boyolali, dan Klaten. Saat ini progres sampai persiapan penetapan lokasi (Penlok). Sementara amdal menjadi tanggung jawab pemerintah pusat karena lintas provinsi.

Trase di wilayah Jawa Tengah itu nanti tinggal disambungkan dengan wilayah Yogyakarta. ”Yogyakarta informasinya juga sudah beres, tinggal menunggu exit tol yang menuju bandara baru Yogyakarta. Menunggu persetujuan dari DIY,”jelasnya.

Progres pembangunan tol Bawen-Yogyakarta sepanjang 77 Km sedikit lebih lambat. Karena pembahasan terakhir trase tol Bawen-Yogyakarta baru akan dilakukan pada Senin (2/8).

Apakah nantinya akan ada perubahan trase atau tidak, Peni mengaku tidak tahu. Sesuai trase yang ada, tol ini akan melintasi empat wilayah; Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang dan Kota Magelang serta Kabupaten Temanggung.

Lantaran masih ada dua jalan tol yang trasenya bisa mengalami perubahan maka Pemprov Jawa Tengah harus bergerak cepat. Trase itu harus dimasukkan dalam Perda Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW). Sementara Perda RTRW sendri telah digedok oleh DPRD Jawa Tegah dan saat ini sedang dievaluasi oleh Kemendagri. (H81-23)

sumber :

Jumat, 12 Juli 2019

Pembangunan Tol Solo-Jogja dan Bawen-Jogja Tunggu Desain PUPR


Jalan tol desari. ©2019 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja dan Bawen-Jogja masih menunggu desain dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ganjar mengaku telah bertemu Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR untuk melaporkan terkait pembangunan kedua ruas tol di Jawa Tengah tersebut.


BERITA TERKAIT

"Yang penting kan persetujuan prinsipnya sudah oke. Tinggal kita mencari penloknya, penetapan lokasi dengan desain yang sudah disiapkan. Kemarin sudah saya laporkan ke pak presiden, sudah bicara ke pak menteri. Ada 2 yang akan kita kerjaan, Bawen-Jogja dan Solo-Jogja. Kita nunggu desainnya dari Kementerian," ujar Ganjar di Klaten, Kamis (11/7).

Jika sudah selesai, lanjut Ganjar, pihaknya akan melakukan penetapan lokasi. Sehingga nantinya wilayah Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) akan semakin hidup. Harapannya bisa mendorong ekonomi kreatif dan wisata.

"Ini yang saya mohonkan ke pusat untuk membantu pengembangan Jawa Tengah khususnya wilayah Borobudur raya," katanya.

Terkait teknis, gubernur menyerahkan ke Kementerian PUPR. Pihaknya hanya menyelesaikan dukungan-dukungan dari daerah. Demikian juga terkait ganti rugi atau ganti untung perlu disosialisasikan pada masyarakat. Sehingga nantinya tidak ada pemaksaan warga. Warga juga perlu mengetahui akan kepentingan umum lebih banyak dalam proyek ini.

"Kepentingan individu menolak boleh, tapi untuk kepentingan umum lebih banyak harus ngalah, maka harus ada ganti di proyek tol ini. Ganti untung atau ganti rugi, apapun namanya harus ada tim appraisal independen yang bisa memberikan kisaran penggantian," katanya.

re-publishing : pojok soklin

Kamis, 27 Juni 2019

Pemprov Jateng Matangkan Pembangunan Rest Area Tipe A Di Ruas Tlogo Wening


ilustrasi rest area/pojok soklin


RMOLJateng. Wacana pembangunan rest area Tipe A di ruas jalan Tol Semarang-Solo oleh Pemprov Jawa Tengah telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Peni Rahayu mengatakan, Pemprov Jateng saat ini sedang mematangkan master plan rest area tipe A yang akan dipadukan dengan obyek wisata Tlogo Wening, Tuntang.

"Apabila masterplan sudah matang dan telah mendapatkan sejumlah investor, maka pembangunan bisa dilakukan akhir tahun ini dan selesai pada 2020 mendatang," kata dia, Kamis (27/6).

Menurutnya, banyak keuntungan yang didapat dari rest area tersebut. Pasalnya, jalan Tol Semarang-Solo terletak di tengah-tengah obyek wisata Tlogo Wening.

"Karena posisinya membelah, jadi nanti rest area bisa dibuat menjadi dua sisi," tambahnya.

Dia menjelaskan, rest area tipe A di Tlogo Wening itu apabila sudah jadi dan beroperasi akan menjadi satu-satunya rest area yang dikelola Pemprov Jateng.

Lebih lanjut dia mengatakan, rest area tipe A tersebut akan dibangun di atas lahan seluas tujuh hektar milik Pemprov Jateng. 

Kata dia, tahap pertama pembangunan rest area tipe A, dengan nilai investasi sekira Rp8 triliun. Sedangkan tahap keduanya yang memadukan dengan obyek wisata Tlogo Wening, ditawarkan ke BUMD Jateng sebagai bentuk sinergitas.

"Sudah banyak yang mau berinvestasi, tapi kita masih menyeleksi dulu. Kita masih pastikan dulu masterplannya," jelasnya.

Dia mengungkapkan, jika rest area tipe A Tlogo Wening di ruas jalan tol Semarang-Solo sudah beroperasi, maka pelaku UMKM akan diberi akses memasarkan dagangannya dengan kuota 30% dari seluruh stan yang ada. [hen]