Kementerian Pekerjaan Umum telah mengoperasikan secara penuh seluruh ruas jalur mudik lebaran, dan telah menghentikan semua pekerjaan jalan mulai H-10.
Demi kelancaran,kenyamanan dan keselamatan pemudik, Kementerian PU juga menempatkan satgas dan peralatan-peralatan yang diperlukan pada lokasi-lokasi rawan longsor, banjir dan kemacetan.
Dalam paparan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada sidang kabinet terbatas di Gedung Angkasa Pura II, Jakarta, Jumat (3/7) lalu disebutkan, beberapa proyek infrastruktur yang saat ini masih dalam proses pembangunan di antaranya jembatan Kanci 1B, jembatan Ender, dan jembatan Kabuyutan di sepanjang Cirebon-Brebes.
Selain itu, juga yang tengah dikerjakan adalah pembangunan jalan di tanjakan Ciregol Tonjong, Brebes. “Tanjakan ini kepras dari 12 derajat menjadi delapan derajat untuk memberi kenyamanan pengendara saat melalui jalur tersebut,” ungkap Djoko.
Menteri Pekerjaan Umum mengimbau para pemudik untuk mewaspadai titik-titik rawan kemacetan. Untuk jalur Pulau Jawa titik rawan macet meliputi jalur alternatif Merak,Cikampek dan sekitarnya, Viaduct Gentong _ Tasikmalaya, Cirebon, Pejagan, Brebes(akses tol Pejagan dan Pejagan – Ketanggungan – Prupuik), Ciregol, Fly over Kalibanteng, Sumpiuh, Ambarawa dan Porong -,Sidoarjo.
Adapun titik lokasi daerah rawan macet ataupun pasar tumpah ruas Pantura Jawa Barat meliputi: Pasar johar, Karawang; Simpang Jomin, Cikampek; Pasar Cikampek; Simpang Tiga Cikampek; Pasar Sukamandi; Pasar Ciasem; Pasar Pusaka Negara; Pasar Sukro; Pasar Patrol; Pasar Eretan Kulon; Pasar Kandang Haur; Simpang Tiga Karang Sinom; Simpang Tiga Jangga; Pasar Bangkir; Pasar Karangampel’ Pasar Celancang; Pasar Mundu; Pasar Gebang; Pasar Kertasmaya; Pasar Tegal Gubug; Pasar Jamblang; Pasar Pleret; dan Pasar Kue.
Sedangkan daerah rawan macet untuk Jawa Tengah antara lain Losari, Prupuk, Tegal, Pekalongan, Semarang, Magelang, dan Kartosuro. Sementara Jawa Timur daerah Kertosono, Mojokerto, Lamongan, Sidoarjo, dan Situbondo.
Jalan tol
Mengenai jalur mudik ruas Cirebon, Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan relatif lebih lancar dengan beroperasinya jalan tol Palimanan – Kanci – Pejagan sepanjang 61,3 Km sejak Januari 2010. Ruas ini diharapkan akan tersambung dengan jalan tol Pejagan – Pemalang, Pemalang – Batang dan Batang Semarang sepanjang 171,5 km mulai tahun 2014.
“Jalan tol Semarang – Solo direncanakan sepanjang 72,6 km terbagi dalam 5 seksi dan ditargetkan beroperasi 2014,” kata Djoko.
Saat ini pengadaan tanah telah mencapai 28 persen dan konstruksinya 29 persen. Sedang untuk Semarang – Ungaran sepanjang 11 km telah beroperasi sejak 10 November 2011.
Untuk ruas Ungaran – Bawen sedang dalam tahap konstruksi.
Jalan tol Cikampek – Palimanan sepanjang 116 km ditargetkan beroperasi 2014. Saat ini pengadaan tanah 96 persen, dan konstruksinya sudah dimulai walaupun masih menggunakan dana badan usaha jalan tol.
Presiden Susilo bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet terbatas itu telah meminta masyarakat untuk membantu kelancaran proses pembebasan lahan untuk jalan tol. Presiden bahkan meminta semua pihak termasuk makelar tanah untuk tidak menghambat pembebasan lahan yang akan digunakan untuk kepentingan umum.(Pusdatin/WID/ES)
Demi kelancaran,kenyamanan dan keselamatan pemudik, Kementerian PU juga menempatkan satgas dan peralatan-peralatan yang diperlukan pada lokasi-lokasi rawan longsor, banjir dan kemacetan.
Dalam paparan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada sidang kabinet terbatas di Gedung Angkasa Pura II, Jakarta, Jumat (3/7) lalu disebutkan, beberapa proyek infrastruktur yang saat ini masih dalam proses pembangunan di antaranya jembatan Kanci 1B, jembatan Ender, dan jembatan Kabuyutan di sepanjang Cirebon-Brebes.
Selain itu, juga yang tengah dikerjakan adalah pembangunan jalan di tanjakan Ciregol Tonjong, Brebes. “Tanjakan ini kepras dari 12 derajat menjadi delapan derajat untuk memberi kenyamanan pengendara saat melalui jalur tersebut,” ungkap Djoko.
Menteri Pekerjaan Umum mengimbau para pemudik untuk mewaspadai titik-titik rawan kemacetan. Untuk jalur Pulau Jawa titik rawan macet meliputi jalur alternatif Merak,Cikampek dan sekitarnya, Viaduct Gentong _ Tasikmalaya, Cirebon, Pejagan, Brebes(akses tol Pejagan dan Pejagan – Ketanggungan – Prupuik), Ciregol, Fly over Kalibanteng, Sumpiuh, Ambarawa dan Porong -,Sidoarjo.
Adapun titik lokasi daerah rawan macet ataupun pasar tumpah ruas Pantura Jawa Barat meliputi: Pasar johar, Karawang; Simpang Jomin, Cikampek; Pasar Cikampek; Simpang Tiga Cikampek; Pasar Sukamandi; Pasar Ciasem; Pasar Pusaka Negara; Pasar Sukro; Pasar Patrol; Pasar Eretan Kulon; Pasar Kandang Haur; Simpang Tiga Karang Sinom; Simpang Tiga Jangga; Pasar Bangkir; Pasar Karangampel’ Pasar Celancang; Pasar Mundu; Pasar Gebang; Pasar Kertasmaya; Pasar Tegal Gubug; Pasar Jamblang; Pasar Pleret; dan Pasar Kue.
Sedangkan daerah rawan macet untuk Jawa Tengah antara lain Losari, Prupuk, Tegal, Pekalongan, Semarang, Magelang, dan Kartosuro. Sementara Jawa Timur daerah Kertosono, Mojokerto, Lamongan, Sidoarjo, dan Situbondo.
Jalan tol
Mengenai jalur mudik ruas Cirebon, Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan relatif lebih lancar dengan beroperasinya jalan tol Palimanan – Kanci – Pejagan sepanjang 61,3 Km sejak Januari 2010. Ruas ini diharapkan akan tersambung dengan jalan tol Pejagan – Pemalang, Pemalang – Batang dan Batang Semarang sepanjang 171,5 km mulai tahun 2014.
“Jalan tol Semarang – Solo direncanakan sepanjang 72,6 km terbagi dalam 5 seksi dan ditargetkan beroperasi 2014,” kata Djoko.
Saat ini pengadaan tanah telah mencapai 28 persen dan konstruksinya 29 persen. Sedang untuk Semarang – Ungaran sepanjang 11 km telah beroperasi sejak 10 November 2011.
Untuk ruas Ungaran – Bawen sedang dalam tahap konstruksi.
Jalan tol Cikampek – Palimanan sepanjang 116 km ditargetkan beroperasi 2014. Saat ini pengadaan tanah 96 persen, dan konstruksinya sudah dimulai walaupun masih menggunakan dana badan usaha jalan tol.
Presiden Susilo bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet terbatas itu telah meminta masyarakat untuk membantu kelancaran proses pembebasan lahan untuk jalan tol. Presiden bahkan meminta semua pihak termasuk makelar tanah untuk tidak menghambat pembebasan lahan yang akan digunakan untuk kepentingan umum.(Pusdatin/WID/ES)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar