Jinto Sirait (ISTIMEWA) |
Sebagian besar jalan tol trans Jawa ini dibangun dengan melibatkan sebanyak mungkin peran swasta. Seperti halnya ruas pembangunan jalan tol Semarang-Solo yang merupakan program 1.000 km jalan tol trans Jawa.
Jalan tol Semarang-Solo ini merupakan bagian dari ruas Trans Jawa yang belum selesai terbangun. Ruas tol Trans Jawa lainnya yang dalam proses kontruksi seperti Cikampek-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Solo-Ngawi, Ngawi Kertosono, Kertosono Mojokerto, Mojokerto-Surabaya. Khususnya, ruas Semarang-Solo memiliki panjang 72,64 km, yang pembangunannya terbagi dalam dua tahap. Untuk tahap I membentang antara Semarang-Bawen, dan tahap II antara Bawen-Solo.
Berdasarkan keterangan terakhir, perkembangan proyek tol Semarang-Solo cukup lumayan dengan beroperasinya sepanjang 10,85 km antara Semarang-Ungaran (seksi I). Untuk menyelesaikan tahap I antara Semarang-Bawen (Seksi II) diperkirakan butuh waktu paling lambat pertengahan tahun 2013.
Ruas Ungaran–Bawen sepanjang 11,95 km ini dibagi dalam empat paket kegiatan konstruksi yakni paket III-paket VI. Untuk paket III diperkirakan tuntas pada bulang Oktober mendatang. Jinto Sirait kepala bagian pengendali Pelaksana Paket 4 dan 5, PT Trans Marga Jateng mengatakan untuk paket III, baru saja dikerjakan untuk lahan tol yang baru dibebaskan, dan diperkirakan Oktober nanti dapat tuntas.
"Kami segera bangun untuk lapisan dasar, setebal 10 cm untuk nantinya dijadikan fondasi struktur jalan tol setebal 31 cm. Tidak ada kendala, hanya penyediaan lahan saja yang agak rumit sehingga perlunya dukungan pemda agar segera dituntaskan," tutur Jinto Sirait di Semarang, kemarin.
Seperti pengamatan Koran Jakarta, konstruksi tol tahap I Semarang-Bawen tepatnya seksi II Ungaran-Bawen masih terlihat sporadis karena belum tuntasnya pembebasan tanah. Seperti kosntruksi tiang pancang untuk jembatan tol terpanjang di Jawa yang berada dalam proyek ini, juga baru sebagian terbangun. Karena, sebanyak 7,6 ha lahan belum selesai pembebasan tanah, karena terkendala berbagai persoalan.
Pembangunan Jalan tol Semarang-Solo dikerjakan oleh PT Trans Marga Jateng. Perusahaan patungan ini sebanyak 60 persen saham dimiliki oleh PT Jasa Marga Tbk sedangkan 40 persen saham sisanya dikuasai oleh PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah. PT Trans Marga Jateng ini telah mengantongi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol sejak 8 Juni 2007 silam.
Jalan tol ini rencananya memiliki pintu gerbang di Banyumanik, Ungaran, dan Bawen. Terbagi dalam Sembilan jembatan dan empat simpang susun. Perusahaan ini, juga memang konsesi pengelolaan jalan tol sepanjang 45 tahun sejak diteken PPJT.
Jinto Sirait mengaku untuk ruas Seksi II Ungaran-Bawen, khususnya paket IV-VI, belum semua tanahnya tersedia. Padahal, untuk pengoperasian seksi II ditargetkan Mei 2013 mendatang, sehingga tanah harus dapat dituntaskan paling lambat pada Oktober mendatang. "Kami masih perlu waktu 6 bulan untuk membangun setelah tanah ini dibebaskan, sehingga paling tidak Oktober nanti harus segera diselesaikan persoalan tanahnya," tuturnya.
Wasta Gunadi, Kepala Humas PT Jasa Marga Tbk, menambahkan apabila proyek seksi II ini selesai maka setidaknya jalan tol ini akan mampu tersambung dengan jalan arteri lintas Bawen ke arah Solo. Sesuai pengamatan Koran Jakarta, tanah yang belum selesai pembebasan karena warga masih meminta ganti rugi yang tinggi di atas harga pasar.
suh/E-12
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar