Bibit Waluyo (ANTARA/Anis Efizudin) |
SEMARANG, suaramerdeka.com - Gubernur Bibit Waluyo memperingatkan kontraktor penggarap proyek jalan tol Semarang-Solo seksi II Ungaran-Bawen, Kabupaten Semarang untuk bisa bekerja lebih keras. Hal ini penting demi mewujudkan target penyelesaian pembangunan jalan tol sepanjang 11,9 kilometer, tepatnya pada bulan Maret 2013. Rencananya, Bibit dalam waktu dekat siap memanggil para kontraktor untuk melakukan koordinasi kebijakan.
Menurut Bibit, dirinya mengaku telah memantau dan mengecek pengerjaan proyek tol ruas Ungaran-Bawen pada hari Rabu (19/9) lalu. "Selah saya lihat, ternyata ada kelemahan dalam pembangunan jalan tol yaitu kurang memanfaatkan peluang waktu yang tersedia. Karenanya, kami akan segera mengumpulkan kontraktor-kontraktor PT Waskita Karya, Adhi Karya, maupun PP (Pembangunan Perumahan-Red) untuk berkoordinasi masalah kebijakan," katanya.
Pihaknya mewanti-wanti kepada kontraktor untuk bisa berkerja optimal dan sesuai target waktu penyelesaian. Waktu tersisa kini masih sekitar enam bulan, jika pengerjaannya tak ada perubahan, maka penyelesaian proyek bisa tak terselesaikan sesuai rencana.
"Ada di beberapa penggalan yang semestinya bisa terselesaikan 42 persen, tetapi realisasinya baru 40 persen. Bahkan, ada jembatan tol kurang lebih satu kilometer, kini baru terpasang dua balok sepanjang 100 meter," tandasnya.
Bibit menegaskan, pada musim kemarau seperti bulan April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2012 sebenarnya merupakan peluang yang sangat baik untuk memberdayakan sasaran penyelesaian proyek tol. Untuk itu, kontraktor diminta untuk bisa memanfaatkan pengerjaan lebih optimal lagi. Misalnya, jika kontraktor seharusnya menghadirkan alat berat seperti traktor 10 unit, yang dihadirkan jangan empat unit saja.
Komisaris Utama PT Trans Marga Jateng Danang Atmodjo menyatakan, siap melakukan percepatan dengan menambah peralatan dan personel guna menyelesaikan target waktu ruas proyek tol Ungaran-Bawen. "Jam kerja pekerja proyek juga akan ditambah, biar nanti teman-teman di lapangan yang mengatur. Kehadiran Pak Bibit dinilainya baik karena bisa memacu percepatan dengan memanfaatkan waktu yang ada," ungkapnya.
Menurutnya, hasil rapat koordinasi kebijakan juga diharapkan bisa memperoleh solusi yang baik. Sejauh ini, struktur bawah tanah dalam pembangunan tol itu sudah jadi. Diharapkan, pekerja bisa bekerja maksimal guna merealisasikan pembangunan tol sesuai rencana. ( Royce Wijaya / CN27 / JBSM )
Baca Juga
Tol Ungaran-Bawen Mendesak Diselesaikan
Waskita: Retakan Lama KM 19+600 Aman Dilalui
Tergerus Air Hujan, Pagar Jalan Tol Roboh
TMJ Bayar Keterlambatan Upah Pekerja
Tol Semarang-Ungaran Dilintasi 16 Ribu Kendaraan
Hakim Pemeriksa Agus Sukma Dilaporkan
Sejumlah Rambu Tol Semarang - Ungaran Raib
Tagih Janji, Warga Jetis Protes
Sehari Dilewati 10.571 Mobil
Menteri PU Minta Maaf, Truk dan Bus Belum Boleh Masuk Tol
Menurut Bibit, dirinya mengaku telah memantau dan mengecek pengerjaan proyek tol ruas Ungaran-Bawen pada hari Rabu (19/9) lalu. "Selah saya lihat, ternyata ada kelemahan dalam pembangunan jalan tol yaitu kurang memanfaatkan peluang waktu yang tersedia. Karenanya, kami akan segera mengumpulkan kontraktor-kontraktor PT Waskita Karya, Adhi Karya, maupun PP (Pembangunan Perumahan-Red) untuk berkoordinasi masalah kebijakan," katanya.
Pihaknya mewanti-wanti kepada kontraktor untuk bisa berkerja optimal dan sesuai target waktu penyelesaian. Waktu tersisa kini masih sekitar enam bulan, jika pengerjaannya tak ada perubahan, maka penyelesaian proyek bisa tak terselesaikan sesuai rencana.
"Ada di beberapa penggalan yang semestinya bisa terselesaikan 42 persen, tetapi realisasinya baru 40 persen. Bahkan, ada jembatan tol kurang lebih satu kilometer, kini baru terpasang dua balok sepanjang 100 meter," tandasnya.
Bibit menegaskan, pada musim kemarau seperti bulan April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2012 sebenarnya merupakan peluang yang sangat baik untuk memberdayakan sasaran penyelesaian proyek tol. Untuk itu, kontraktor diminta untuk bisa memanfaatkan pengerjaan lebih optimal lagi. Misalnya, jika kontraktor seharusnya menghadirkan alat berat seperti traktor 10 unit, yang dihadirkan jangan empat unit saja.
Komisaris Utama PT Trans Marga Jateng Danang Atmodjo menyatakan, siap melakukan percepatan dengan menambah peralatan dan personel guna menyelesaikan target waktu ruas proyek tol Ungaran-Bawen. "Jam kerja pekerja proyek juga akan ditambah, biar nanti teman-teman di lapangan yang mengatur. Kehadiran Pak Bibit dinilainya baik karena bisa memacu percepatan dengan memanfaatkan waktu yang ada," ungkapnya.
Menurutnya, hasil rapat koordinasi kebijakan juga diharapkan bisa memperoleh solusi yang baik. Sejauh ini, struktur bawah tanah dalam pembangunan tol itu sudah jadi. Diharapkan, pekerja bisa bekerja maksimal guna merealisasikan pembangunan tol sesuai rencana. ( Royce Wijaya / CN27 / JBSM )
Baca Juga
Tol Ungaran-Bawen Mendesak Diselesaikan
Waskita: Retakan Lama KM 19+600 Aman Dilalui
Tergerus Air Hujan, Pagar Jalan Tol Roboh
TMJ Bayar Keterlambatan Upah Pekerja
Tol Semarang-Ungaran Dilintasi 16 Ribu Kendaraan
Hakim Pemeriksa Agus Sukma Dilaporkan
Sejumlah Rambu Tol Semarang - Ungaran Raib
Tagih Janji, Warga Jetis Protes
Sehari Dilewati 10.571 Mobil
Menteri PU Minta Maaf, Truk dan Bus Belum Boleh Masuk Tol
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar