Hutama Karya sebelumnya merupakan BUMN konstruksi.
VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menilai BUMN yang bergerak di bidang konstruksi, PT Hutama Karya, cocok untuk diubah lini bisnisnya menjadi BUMN jalan tol. PT Jasa Marga Tbk sebagai satu-satunya BUMN jalan tol dinilai lambat membangun jalan tol di tingkat keekonomian rendah.
Dahlan Iskan menjelaskan, Hutama Karya mempunyai kemampuan untuk membangun jalan. Selain itu, ukuran perusahaan yang cukup besar dan manajemen Hutama Karya juga berhasrat untuk membangun jalan tol.
"Dan yang terpenting Hutama Karya belum go public," kata Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu 19 September 2012.
Mantan direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara ini menjelaskan, dengan kepemilikan saham 100 persen dikuasai negara, pemerintah dapat dengan mudah menugaskan Hutama Karya membangun jalan tol. Terlebih lagi, Hutama Karya takkan terlalu memperhitungkan untung rugi dan tingkat keekonomian dari pembangunan ruas jalan tol.
"Kalau Jasa Marga yang ditugasi, kalau tidak untung, Jasa Marga tidak mau dan pemerintah juga tidak bisa memaksakan. Karena Jasa Marga milik publik. Sedangkan Hutama Karya 100 persen milik negara, sehingga pemerintah dapat secara legal untuk menugasi Hutama Karya," katanya.
Untuk merealisasikan rencananya, pemerintah akan menggunakan skema penyertaan modal negara kepada Hutama Karya guna membangun berbagai proyek jalan tol. Ia optimistis, jika lini bisnis Hutama Karya telah menjadi perusahaan jalan tol, ruas tol lintas Sumatera, Bakauheuni-Medan akan selesai dalam waktu enam tahun.
"Jalan tol lintas Sumatera yang saat ini sedang dikaji Jasa Marga dan pemda itu perhitungannya panjang sekali. Karena hitungannya banyak, maka tidak jalan-jalan," katanya. (art)
Gedung Hutama Karya (HK) di Jalan Letjen MT Haryono, Jakarta, (VIVAnews/Muhamad Solihin) |
Dahlan Iskan menjelaskan, Hutama Karya mempunyai kemampuan untuk membangun jalan. Selain itu, ukuran perusahaan yang cukup besar dan manajemen Hutama Karya juga berhasrat untuk membangun jalan tol.
"Dan yang terpenting Hutama Karya belum go public," kata Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu 19 September 2012.
Mantan direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara ini menjelaskan, dengan kepemilikan saham 100 persen dikuasai negara, pemerintah dapat dengan mudah menugaskan Hutama Karya membangun jalan tol. Terlebih lagi, Hutama Karya takkan terlalu memperhitungkan untung rugi dan tingkat keekonomian dari pembangunan ruas jalan tol.
"Kalau Jasa Marga yang ditugasi, kalau tidak untung, Jasa Marga tidak mau dan pemerintah juga tidak bisa memaksakan. Karena Jasa Marga milik publik. Sedangkan Hutama Karya 100 persen milik negara, sehingga pemerintah dapat secara legal untuk menugasi Hutama Karya," katanya.
Untuk merealisasikan rencananya, pemerintah akan menggunakan skema penyertaan modal negara kepada Hutama Karya guna membangun berbagai proyek jalan tol. Ia optimistis, jika lini bisnis Hutama Karya telah menjadi perusahaan jalan tol, ruas tol lintas Sumatera, Bakauheuni-Medan akan selesai dalam waktu enam tahun.
"Jalan tol lintas Sumatera yang saat ini sedang dikaji Jasa Marga dan pemda itu perhitungannya panjang sekali. Karena hitungannya banyak, maka tidak jalan-jalan," katanya. (art)
BERITA TERKAIT
Dahlan: Jasa Marga Tak Keberatan Hutama Karya Jadi Pesaing
Dahlan Bentuk BUMN Pesaing Jasa Marga
Dahlan Tak Setuju, Kereta Layang Slipi Jalan Terus
Mimpi Kandas Kereta Layang Bekasi-Slipi
Alasan Dahlan Tolak Kereta Layang Bekasi
Dahlan: Jasa Marga Tak Keberatan Hutama Karya Jadi Pesaing
Dahlan Bentuk BUMN Pesaing Jasa Marga
Dahlan Tak Setuju, Kereta Layang Slipi Jalan Terus
Mimpi Kandas Kereta Layang Bekasi-Slipi
Alasan Dahlan Tolak Kereta Layang Bekasi
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar