Proyek jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang
(VIVAnews/ Muhamad Solihin) |
VIVAnews - Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya Tbk mengaku tengah membidik sejumlah proyek konstruksi di luar negeri seperti Aljazair, Brunei, dan Timor Leste.
"Ada beberapa proyek yang memang telah berjalan sejak dulu, dan ada juga yang baru," kata Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Natal Pardede, kepada VIVAnews, Kamis 27 September 2012 .
Natal mengungkapkan, kebanyakan proyek konstruksi yang ditangani Wika adalah pembangunan jalan nasional ataupun highway. Untuk di Aljazair, Wika bahkan telah sejak 2008 mulai menggarap proyek infrastruktur tersebut.
"Total proyeknya mungkin sudah Rp1,5 triliun jika ditotal dari 2008 sampai tahun ini," ujar dia.
Proyek bidikan lain yang diincar Wika adalah pembangunan jalan sepanjang 23 kilometer di Timor Leste. Di negara bekas provinsi Indonesia itu, Wika berharap bisa menggarap proyek bernilai US$6,9 juta tersebut.
Di antara berbagai proyek luar negeri yang diincar, salah satu yang terbaru adalah pembangunan jembatan di Brunei Darussalam. Proyek ini memiliki waktu pelaksanaan 424 hari sejak September 2012 hingga Oktober 2013.
"Untuk pembangunan jembatan di Brunei Darussalam, nilai pekerjaannya mencapai Rp39 miliar," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Badan Pembinaan Konstruksi, Tri Djoko Waluyo, mengatakan bahwa potensi perusahaan kontraktor Indonesia menggarap proyek konstruksi di luar negeri sangat besar.
Saat ini, sudah banyak negara yang memilih memakai kontraktor dari Indonesia untuk pembangunan infrastrukturnya.
"Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia banyak masuk ke Timor Leste," kata Tri dalam seminar bertajuk "Konstruksi Indonesia". (art)
"Ada beberapa proyek yang memang telah berjalan sejak dulu, dan ada juga yang baru," kata Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Natal Pardede, kepada VIVAnews, Kamis 27 September 2012 .
Natal mengungkapkan, kebanyakan proyek konstruksi yang ditangani Wika adalah pembangunan jalan nasional ataupun highway. Untuk di Aljazair, Wika bahkan telah sejak 2008 mulai menggarap proyek infrastruktur tersebut.
"Total proyeknya mungkin sudah Rp1,5 triliun jika ditotal dari 2008 sampai tahun ini," ujar dia.
Proyek bidikan lain yang diincar Wika adalah pembangunan jalan sepanjang 23 kilometer di Timor Leste. Di negara bekas provinsi Indonesia itu, Wika berharap bisa menggarap proyek bernilai US$6,9 juta tersebut.
Di antara berbagai proyek luar negeri yang diincar, salah satu yang terbaru adalah pembangunan jembatan di Brunei Darussalam. Proyek ini memiliki waktu pelaksanaan 424 hari sejak September 2012 hingga Oktober 2013.
"Untuk pembangunan jembatan di Brunei Darussalam, nilai pekerjaannya mencapai Rp39 miliar," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Badan Pembinaan Konstruksi, Tri Djoko Waluyo, mengatakan bahwa potensi perusahaan kontraktor Indonesia menggarap proyek konstruksi di luar negeri sangat besar.
Saat ini, sudah banyak negara yang memilih memakai kontraktor dari Indonesia untuk pembangunan infrastrukturnya.
"Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia banyak masuk ke Timor Leste," kata Tri dalam seminar bertajuk "Konstruksi Indonesia". (art)
BERITA TERKAIT
Strategi Pertamina Jadi BUMN Kelas Dunia
Siapkah Wika Jadi BUMN Kelas Dunia
Wijaya Karya Raih Dua Kontrak Jalan Tol
WIKA Bangun Rel Semarang- Bojonegoro
Dahlan Buat 'Markas' BUMN di Myanmar
Strategi Pertamina Jadi BUMN Kelas Dunia
Siapkah Wika Jadi BUMN Kelas Dunia
Wijaya Karya Raih Dua Kontrak Jalan Tol
WIKA Bangun Rel Semarang- Bojonegoro
Dahlan Buat 'Markas' BUMN di Myanmar
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar