SEMARANG – Proses pembebasan lahan jalan tol Semarang-Solo tahap dua,
Bawen-Solo sepanjang 49,8 kilometer siap dimulai dan ditargetkan
selesai Maret 2013 guna mengejar target penyelesaian pada 2014.
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Semarang-Solo tahap dua ruas Bawen-Solo sudah siap dilakukan karena pada tahap pertama Semarang–Ungaran-Bawen sudah bisa diselesaikan dengan baik.
“Proses pembebasan lahan Bawen-Solo ditargetkan selesai Maret 2013, sehingga bisa segera disusul proses pembangunan fisiknya yang diharapkan rampung sesuai target keseluruhan pada 2014,” tuturnya, usai Rakor Percepatan Penyelesain Pembanguan Jalan Tol Semarang-Solo, Kamis (13/12/12).
Menurutnya seluruh stakeholder yang terkait dengan proyek ini hingga tingkat desa telah berkoordinasi dan berkomitmen siap bekerja keras menyelesaikan pembebasan lahan dalam waktu tiga bulan ke depan, sehingga dapat mengejar target penyelesaian proyek keseluruhan pada 2014 mendatang.
Pihaknya berharap dalam proses pembebasan lahan, Tim Pembebasan Tanah melakukan sosialisasi yang tepat pada masyarakat, dan setiap kendala yang dihadapi langsung dilaporkan untuk segera dicarikan solusi, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kasus Desa Lemah Ireng yang harus diselesaiakan dengan konsinyasi.
“Mengingat terget selesai pembebasan hanya tiga bulan ke depan, maka langkah untuk mengatasi keterbatasan jumlah personel tenaga pengukur akan diambilkan atau diperbantukan dari kabupaten/kota lain yang tidak sedang dalam pekerjaan padat, guna mempercepat progres pengukuran,” ujarnya.
Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ) Jajat Sudrajat mengatakan pengerjaan pembangunan jalan tol tahap II ruas Bawen-Solo sepanjang 49,8 kilometer tersebut terbagi dalam tiga seksi, yakni Seksi III Bawen-Salatiga 17,57 km, Seksi IV Salatiga-Boyolali 24,5 km, dan Seksi V Boyolali-Kartasura sepanjang 7,74 km.
“Total kebutuhan lahan yang harus dibebaskan untuk ketiga seksi ini mencapai seluas 450,56 hektare, yang melewati 47 desa, dan 34 kecamatan,” ujarnya.
Dia mengatakan setelah proses pembebasan lahan selesai, akan disusul pengerjaan konstruksi fisik pembangunan jalan tol yang akan dikerjakan dalam sembilan paket, dengan sembilan kontraktor, untuk mengejar target penyelesian pekerjaan yang hanya memiliki waktu sekitar 1,5 tahun ke depan.
“Dana untuk pembebasan lahan, sudah disediakan dari pemerintah melalui BLU mencapai sekitar Rp550 milliar, dan untuk konstruksi fisik jalan tol mencapai sebesar Rp1,93 trilliun,” tuturnya.
Direktur Teknik dan Operasional PT Trans Marga Jateng Ari Nugraha mengatakan apabila proses pembebasan lahan telah terealisasi mencapai 75%, pihaknya segera membuka lelang untuk pengerjaan fisiknya.
“Mudah-mudahan semua bisa selesai sesuai jadwal, syukur-syukur lebih cepat dari Maret. Kalau pembebasan telah mencapai 75%, kami akan langsung lelang, agar semkain cepat pengerjaannnya,” ujarnya. (k39/dot)
sumber :
bisnis
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Semarang-Solo tahap dua ruas Bawen-Solo sudah siap dilakukan karena pada tahap pertama Semarang–Ungaran-Bawen sudah bisa diselesaikan dengan baik.
“Proses pembebasan lahan Bawen-Solo ditargetkan selesai Maret 2013, sehingga bisa segera disusul proses pembangunan fisiknya yang diharapkan rampung sesuai target keseluruhan pada 2014,” tuturnya, usai Rakor Percepatan Penyelesain Pembanguan Jalan Tol Semarang-Solo, Kamis (13/12/12).
Menurutnya seluruh stakeholder yang terkait dengan proyek ini hingga tingkat desa telah berkoordinasi dan berkomitmen siap bekerja keras menyelesaikan pembebasan lahan dalam waktu tiga bulan ke depan, sehingga dapat mengejar target penyelesaian proyek keseluruhan pada 2014 mendatang.
Pihaknya berharap dalam proses pembebasan lahan, Tim Pembebasan Tanah melakukan sosialisasi yang tepat pada masyarakat, dan setiap kendala yang dihadapi langsung dilaporkan untuk segera dicarikan solusi, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kasus Desa Lemah Ireng yang harus diselesaiakan dengan konsinyasi.
“Mengingat terget selesai pembebasan hanya tiga bulan ke depan, maka langkah untuk mengatasi keterbatasan jumlah personel tenaga pengukur akan diambilkan atau diperbantukan dari kabupaten/kota lain yang tidak sedang dalam pekerjaan padat, guna mempercepat progres pengukuran,” ujarnya.
Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ) Jajat Sudrajat mengatakan pengerjaan pembangunan jalan tol tahap II ruas Bawen-Solo sepanjang 49,8 kilometer tersebut terbagi dalam tiga seksi, yakni Seksi III Bawen-Salatiga 17,57 km, Seksi IV Salatiga-Boyolali 24,5 km, dan Seksi V Boyolali-Kartasura sepanjang 7,74 km.
“Total kebutuhan lahan yang harus dibebaskan untuk ketiga seksi ini mencapai seluas 450,56 hektare, yang melewati 47 desa, dan 34 kecamatan,” ujarnya.
Dia mengatakan setelah proses pembebasan lahan selesai, akan disusul pengerjaan konstruksi fisik pembangunan jalan tol yang akan dikerjakan dalam sembilan paket, dengan sembilan kontraktor, untuk mengejar target penyelesian pekerjaan yang hanya memiliki waktu sekitar 1,5 tahun ke depan.
“Dana untuk pembebasan lahan, sudah disediakan dari pemerintah melalui BLU mencapai sekitar Rp550 milliar, dan untuk konstruksi fisik jalan tol mencapai sebesar Rp1,93 trilliun,” tuturnya.
Direktur Teknik dan Operasional PT Trans Marga Jateng Ari Nugraha mengatakan apabila proses pembebasan lahan telah terealisasi mencapai 75%, pihaknya segera membuka lelang untuk pengerjaan fisiknya.
“Mudah-mudahan semua bisa selesai sesuai jadwal, syukur-syukur lebih cepat dari Maret. Kalau pembebasan telah mencapai 75%, kami akan langsung lelang, agar semkain cepat pengerjaannnya,” ujarnya. (k39/dot)
sumber :
bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar