Ilustrasi jembatan penyeberangan di Jalan Tol (sumber: Suara Pembaruan) |
Untungnya tidak ada tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden tersebut.
Jembatan penyeberangan orang di jalan tol dalam Kota Semarang ruas Tembalang-Srondol KM 13 ambruk akibat tersangkut muatan truk trailer yang diduga melebihi batas ketinggian, Sabtu (1/12).
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.15 WIB dan menyebabkan kemacetan kendaraan bermotor yang cukup panjang baik di dalam jalan tol maupun di pintu masuk gerbang tol dari arah Srondol dan jatingaleh.
Rahmat (40), pengemudi truk trailer bernomor H 1835 EW mengatakan sebelum muatannya tersangkut, truk yang dikendarainya telah melewati dua jembatan serupa dan tidak ada masalah sejak masuk gerbang tol Muktiharjo.
"Saat melewati jembatan penyeberangan ini saya sudah pelan-pelan, namun muatan berupa mesin pemotong kayu yang diletakkan di atas peti kemas tersangkut di jembatan," kata warga Kabupaten Batang itu.
Dia mengaku pada saat muatannya tersangkut jembatan penyeberangan, dirinya sudah menghentikan truk, namun ada truk trailer dari arah berlawanan yang tetap melaju dan menyebabkan jembatan menghalangi jalan.
Menurut Rahmat, tinggi muatan truk yang hendak dikirim ke Kota Wonosobo itu adalah 4,2 meter sesuai dengan tinggi kendaraan yang diizinkan lewat di bawah jembatan penyeberangan.
Untuk menghindari kemacetan kendaraan yang semakin parah, petugas PT Jasa Marga dan anggota Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang menutup arus lalu lintas beberapa ratus meter dari lokasi kecelakaan.
Selain itu, petugas juga mengalihkan mobil pribadi dan bus masuk ke Jalan Tol Semarang-Solo ruas Ungaran, sedangkan dari arah Srondol semua kendaraan diarahkan masuk ke jalur kota.
Kepala Sub Bagian Manajemen Lalu Lintas PT Jasa Marga Eko Sudaryanto yang ditemui di lokasi kecelakaan mengatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan dua alat berat berupa "crane" untuk mengevakuasi jembatan penyeberangan orang yang menghubungkan Kelurahan Sumurboto dengan Kelurahan Srondol Wetan itu.
"Saat ini kami masih menunggu dua alat berat untuk menyingkirkan jembatan penyeberangan yang ambruk dan menghalangi arus kendaraan di jalan tol dalam Kota Semarang dari dua arah," ujarnya.
Jembatan penyeberangan orang di jalan tol dalam Kota Semarang ruas Tembalang-Srondol KM 13 ambruk akibat tersangkut muatan truk trailer yang diduga melebihi batas ketinggian, Sabtu (1/12).
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.15 WIB dan menyebabkan kemacetan kendaraan bermotor yang cukup panjang baik di dalam jalan tol maupun di pintu masuk gerbang tol dari arah Srondol dan jatingaleh.
Rahmat (40), pengemudi truk trailer bernomor H 1835 EW mengatakan sebelum muatannya tersangkut, truk yang dikendarainya telah melewati dua jembatan serupa dan tidak ada masalah sejak masuk gerbang tol Muktiharjo.
"Saat melewati jembatan penyeberangan ini saya sudah pelan-pelan, namun muatan berupa mesin pemotong kayu yang diletakkan di atas peti kemas tersangkut di jembatan," kata warga Kabupaten Batang itu.
Dia mengaku pada saat muatannya tersangkut jembatan penyeberangan, dirinya sudah menghentikan truk, namun ada truk trailer dari arah berlawanan yang tetap melaju dan menyebabkan jembatan menghalangi jalan.
Menurut Rahmat, tinggi muatan truk yang hendak dikirim ke Kota Wonosobo itu adalah 4,2 meter sesuai dengan tinggi kendaraan yang diizinkan lewat di bawah jembatan penyeberangan.
Untuk menghindari kemacetan kendaraan yang semakin parah, petugas PT Jasa Marga dan anggota Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang menutup arus lalu lintas beberapa ratus meter dari lokasi kecelakaan.
Selain itu, petugas juga mengalihkan mobil pribadi dan bus masuk ke Jalan Tol Semarang-Solo ruas Ungaran, sedangkan dari arah Srondol semua kendaraan diarahkan masuk ke jalur kota.
Kepala Sub Bagian Manajemen Lalu Lintas PT Jasa Marga Eko Sudaryanto yang ditemui di lokasi kecelakaan mengatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan dua alat berat berupa "crane" untuk mengevakuasi jembatan penyeberangan orang yang menghubungkan Kelurahan Sumurboto dengan Kelurahan Srondol Wetan itu.
"Saat ini kami masih menunggu dua alat berat untuk menyingkirkan jembatan penyeberangan yang ambruk dan menghalangi arus kendaraan di jalan tol dalam Kota Semarang dari dua arah," ujarnya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar