Meneg BUMN Dahlan Iskan |
Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan sebelumnya sempat berencana 'mengubur' beberapa perusahaan plat merah yang 'mati suri'. Selain berencana 'mengubur' atau membubarkan BUMN tersebut, ada juga keinginan untuk mengadopsi BUMN mati suri itu ke BUMN lainnya yang sehat.
"Beberapa BUMN yang sudah lama berada di kamar mayat bisa keluar, kemaren Leces (Kertas Leces) dan itu saya nggak bisa ke komisi VII DPR,. Disana ada tekad baru bahwa leces akan bangkit lagi," kata Dahlan di acara Anugrah BUMN 2012 yang diadakan oleh Majalah BUMN Track, di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (6/12/2012)
Bahkan Dahlan mengaku sempat menangis melihat bos Kertas Leces yang menangis karena akhirnya para pegawai BUMN itu bisa gajian. Kertas Leces perusahaan yang sudah dua tahun tidak berproduksi.
"Saya bisa merasakan semua teman-teman disini mengalami yang disana," katanya.
Selain itu, lanjut Dahlan, ada BUMN Istaka Karya, yang menurutnya sudah menjadi mayat namun belum dikubur karena dinyatakan pailit. Namun perkembangan terbaru, sudah terjadi perdamaian dengan pihak yang mempailitkan.
"Makanya dulu saya pailitkan ya pailitkan saja. Sudah terjadi perdamaian. Dan dinyatakan akan berjalan karena terjadi instruksi yang baik. Utang boleh tidak dibayar dalam 5 tahun, dan diwujudkan dalam bentuk saham non voting," jelas Dahlan.
Selanjutnya ada BUMN Waskita Karya, perusahaan plat merah ini sebentar lagi melantai di Bursa Efek Indonesia, melalui proses Initial Public Offering (IPO). Padahal tahun 2010, BUMN ini mengalami kesulitan keuangan, bahkan meminta suntikan modal dari pemerintah melalui PPA.
"Waskita Karya. Selamat sudah jualan di pasar modal. 7 bulan lalu beban penyakit begitu berat, bekerja cepat untuk selesaikan keluar dari Rumah Sakit dan langsung IPO. dan saya bilang kemarin ke Leces bahwa Waskita sudah akan pnya uang Rp 1,1 triliun," katanya.
Dahlan juga menyebutkan Djakarta Lloyd, BUMN lain yang statusnya akan dikubur. Namun nasib perusahaan ini selamat, karena 'diadopsi' menjadi anak perusahan Pupuk Indonesia.
"Terima Kasih Pupuk Indonesia yang sudah selamatkan Djakata Lloyd. 6 bulan yang lalu , mereka sudah tak layak untuk dihidupkan karena punya beban Rp 3 triliun," jelas Dahlan.
Menurutnya, Djakata Lloyd berhasil diselamatkan setelah direksi yang baru meneliti ulang dokumen perusahaan. Hasilnya ternyata utang sebesar Rp 3 triliun tidak ada.
"Maka itu kita bersyukur bisa hidupkan," katanya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar