Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng)
Sri Puryono (bertopi sebelah kanan) meninjau exit tol di
kawasan Pungkruk, Sidoharjo, Sragen, Senin (20/6/2016).
Sementara itu, sejumlah pekerja dikerahkan untuk membangun
lapisan beton di permukaan jalan tol di kawasan Masaran.
(Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)
|
"Jalan Tol Soker akan diuji coba pada pekan depan."
Solopos.com, SRAGEN—Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menguji kelayakan jalan tol Solo-Sragen pada Senin (27/6/2016) mendatang. Jalan tol Solo-Sragen bakal dibuka pada H-7 Lebaran.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Sri Puryono ketika ditemui wartawan saat meninjau pintu exit tol Pungkruk, Senin (20/6). Pada kesempatan itu, Sekda didampingi PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) dan PT Waskita Karya menyisir jalan tol dari pintu masuk di kawasan Klodran, Karanganyar hingga pintu keluar jalan tol di kawasan Pungkruk, Sragen.
”Dari pemerintah pusat dan provinsi sebetulnya berharap pada H-10 jalan tol sudah bisa dilewati. Tapi, nanti jalan tol perlu diuji kelayakannya dulu pada 27 Juni. Baru pada H-7 sekitar 28 atau 29 Juni jalan tol sudah dibuka untuk pemudik,” kata Sri Puryono.
Hasil inspeksi di lapangan, Sekda menjelaskan masih ada beberapa ruas jalan yang belum dibeton. Meski begitu, dia optimistis seluruh permukaan jalan akan selesai dibeton dalam beberapa hari ke depan. Dia meminta pelaksana proyek mengebut pembangunan lapisan beton itu dari siang hingga malam.
”Kita sudah janji sama rakyat kalau jalan tol akan dibuka pada H-7 Lebaran. Kendala yang terjadi selama ini ya proses pembebasan lahan. Kalau uang, sudah ada. Bahkan, hari ini masih ada pembayaran uang pengganti [atas pembebasan tanah],” terang Sekda.
Direktur Utama (Dirut) PT SNJ David Wijayatno menjelaskan masih ada sekitar 2 km permukaan jalan yang belum dibeton. Jalan itu membentang dari Purwosuman hingga Duyungan. Dia optimistis pembangunan lapisan beton itu akan selesai pada Rabu (22/6/2016) besok.
Diperlukan waktu selama sekitar sepekan untuk mengeraskan beton sebelum dilintasi pemudik. ”Perlu diketahui, beton ini dibangun untuk sementara. Tebalnya hanya sekitar 6 cm [tanpa tulang]. Beton ini dibangun untuk kepentingan darurat. Jadi, kecepatan kendaraan yang melintasi jalan tol ini dibatasi 40 km/jam, bukan untuk ngebut,” jelas David.
Selesai digunakan pemudik, pelaksana proyek akan membongkar beton darurat itu. Sebagai ganti, pelaksana proyek akan membangun beton rigid atau bertulang dengan ketebalan 29 cm. Saat ini pembangunan beton rigid baru sepanjang 4 km dari km 22 hingga km 26, tepatnya di kawasan Kebakkramat hingga Masaran. Lantaran belum dilengkapi penerangan jalan, pintu masuk tol nantinya akan ditutup pada pukul 17.00 WIB.
”Sudah ada kesepakatan antara Dishubkominfo dan Satlantas di tiga Polres yakni Boyolali, Karanganyar dan Sragen, pintu masuk tol di Klodran ditutup pukul 17.00 WIB dengan harapan pemudik bisa sampai Sragen tidak terlalu malam,” terang David.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar