PINTU TOL: Petugas mengukur luasan exit tol di Jalan Raya Tingkir-Solo
yang nantinya akan dipakai sebagai pintu keluar Tol Semarang-Salatiga.
(suaramerdeka.com/Surya)
|
SALATIGA, suaramerdeka.com - Rencana dibukanya tol Bawen-Salatiga sebagai bagian dari kelanjutan proyek tol Semarang-Solo, perlu diantisipasi dengan melebarkan Jalan Raya Tingkir-Suruh. Bila pintu tol dibuka dan jalur tol Bawen-Salatiga dioperasikan, maka diprediksi Jalan Raya Tingkir-Suruh yang merupakan muara tol, bakal terjadi kemacetan parah. Kondisi tersebut berdasarkan pengalaman dibukanya tol Semarang-Ungaran, sekitar 3 tahun lalu.
Untuk itu, perlu melakukan berbagai upaya menghindari terjadinya krodit di jalan tersebut. Termasuk bagaimana menyiapkan jalur alternatif Salatiga-Suruh (PP) yang tidak bersinggungan dengan pintu tol Tingkir. Sebagaimana diketahui, tol Bawen-Salatiga rencananya bisa dioperasikan untuk keperluan arus mudik dan balik. Namun karena jembatan tol yang melintas di atas Sungai Tuntang belum bisa dipastikan selesai pembangunannya, maka penggunaan tol Bawen-Salatiga molor.
Berdasarkan pantauan suaramerdeka.com, sejumlah petugas masih menyelesaikan pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga, di pintu tol Tingkir. Sejumlah truk pengangkut tanah masih hilir mudik membawa timbunan tanah untuk memperkuat pondasi jalan tol. Di sekitar pintu tol juga telah dilebarkan, namun perlu ditindaklanjuti dengan pelebaran Jalan Tingkir-Suruh.
Amin (42) warga Kelurahan Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir Salatiga, mengatakan, pemerintah harus menyiapkan sarana pendukung di Jalan Raya Tingkir-Suruh sebelum tol beroperasi di wilayah tersebut. “Pelebaran jalan Tingkir-Suruh itu sudah harus dilakukan. Lha sekarang saja jalan tersebut kerap macet, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran. Apalagi ketika ada jalan tol,” kata warga Perumahan Mutiara itu.
Sebelumnya, Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng (TMJ), Ari Nugroho mengatakan, pihaknya dan konsultan terus berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan jalan tol Bawen-Salatiga. Soal nantinya jalur tersebut dibuka atau tidak saat Lebaran 2016, masih menunggu izin beroperasi dan kelayakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (Surya Yuli P/CN38/SM Network)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar