Foto: suaramerdeka.com/ Ranin Agung |
SEMARANG, suaramerdeka.com – Upaya Pemprov Jawa Tengah melalui Perusda PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) untuk membeli lagi saham tol Semarang-Solo sebanyak 3,9 persen menemui kendala. PT Jasa marga mematok harga tinggi. Jauh lebih tinggi dari harga saat PT SPJT melepas 25 persen saham ke PT Astratel pada September 2015 lalu.
Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo mengaku sudah bernegosiasi dengan PT Jasa Marga. Ia berharap PT Jasa Marga mau mempertimbangkan, lantaran memiliki tujan yang sama dengan Pemprov untuk memajukan infrastruktur. “Dulu dijual, sekarang beli lagi karena ada cadangan (anggaran) yang bisa didorong. Tapi hanya berhenti di lima persen saham saja sudah cukup. Uang lainnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain,” kata Ganjar, Kamis (9/6).
Gubernur dari PDIP ini mengaku tidak hafal detil berapa nominal saham yang ditawarkan oleh PT Jasa Marga. Ia meminta wartawan untuk menanyakan pada Dirut PT SPJT Krisdiani Syamsi. Saat dihubungi, Krisdiani enggan mengatakan berapa nominal tawaran dari PT Jas Marga. Namun ia memberikan keterangan kalau tawaran yang diberikan tidak sampai dua kali lipat dari harga jual saham pada September lalu.
“Angkanya tidak untuk dipublikasikan, tapi di atasnya (harga jual saham PT SPJT dulu) dan tidak sampai kali lipatnya. Kami sudah minta PT Jasa Marga untuk meninjau lagi tawaran harganya. Kalau memang tetap melebihi patokan harga kami, ya tidak jadi membeli,” kata Krisdiani.
Penjualan saham lalu disebabkan kepemilikan saham PT SPJT terus terdelusi karena tidak menyetor modal. Besaran saham semula 40 persen terdelusi menjadi 30 persen dan 26,1 persen. PT Astratel kemudian menjadi pemenang lelang pembelian saham 25 persen dengan nominal Rp 780 miliar.
Saat itu, pembelian akan terjadi jika PT SPJT melepas saham minimal 25 persen. Saat penjulan itu, ada penjelasan jika pemegang saham bisa membeli saham lagi jika memiliki kemampuan. Maka saat ini saham PT SPJT tinggal 1,09 persen.
Staf Utama Direktorat Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng, Ari Nugroho mengatakan saat ini komposisi kepemilikan saham ada tiga, PT Jasa Marga 73,9 persen, PT Astratel Nusantara 25 persen, dan PT SPJT 1,09 persen. “Kalau ditanya harga per lembarnya berapa saat saham milik PT SPJT dijual, kami tidak tahu. Yang tahu SPJT dan Astratel,” kata Ari.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar