Yang Mau Mudik ke Solo Sekitarnya Wajib Baca Jalur Tol Terbaru Ini |
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Pimpinan Proyek Jalan Tol Seksi III Bawen-Salatiga, Indroyono Soesilo menyiapkan rute untuk pemudik tujuan Solo maupun Salatiga melalui Dusun Mangkelang, Desa Asinan, Bawen Kabupaten Semarang.
Hal tersebut diutarakannya, sesuai arahan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M Basuki Hadimuljono, saat mengunjungi proyek tol Bawen-Salatiga, Jumat (27/5/2016) lalu.
"Sayangnya, pengerjaan di jembatan Tuntang kami perkirakan belum rampung pada H-7 Lebaran, sehingga harus dikeluarkan di dusun Mangkelang, dan bertemu dengan arus yang berada di jalan nasional Semarang-Solo," terangnya saat memaparkan presentasi dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Tol Bawen-Salatiga untuk jalur alternatif di Mapolres Semarang, Rabu (8/6/2016) siang.
Indroyono menuturkan, perkembangan proyek tol saat ini mencapai 44 persen. Dengan kata lain, pekerjaan di jalan tol belum selesai. Sebagai informasi panjang proyek tol Bawen-Salatiga adalah 17,57 kilometer.
Ia menyebut, masih ada empat titik yang belum bisa dilalui kendaraan. Empat titik itu meliputi Dusun Pancuran, JembatanTuntang, Jembatan Senjoyo, dan Dusun Barukan, Kecamatan Tengaran.
"Untuk Jembatan Senjoyo, saat ini memang belum nyambung. Tetapi secara estimasi, kami prediksi pada h-7 akan rampung. Di Simpang Susun Salatiga ada sekitar 500 meter yang belum nyambung, karena pembebasan tanahnya baru dibayar Selasa (30/5/2016) kemarin," katanya.
Indroyono berujar, saat ini pihaknya masih mengupayakan agar jalur tersebut bisa dilalui saat H-7. Menurutnya, ia masih memiliki 14 hari kerja. "Termasuk hari ini sampai cor terakhir. Sehingga pada tanggal 21 Juni 2016 kami selesai cor, pada tanggal 29 Juni 2016, harapannya sudah bisa dilalui pemudik," harapnya.
Lebih rinci, Indroyono memaparkan jalur alterntif melalui Dusun Mangkelang. Dari pintu exit tol Bawen, akan dibuka jalan lurus ke arah Tenggara menuju ke dusun Mangkelang.
"Tepat sebelum jembatan Tuntang, kami arahkan ke kanan masuk ke perkebunan di lahan PT Perkebunan Nusantara IX, kemudian keluar ke arah jalan nasional Semarang-Solo," beber Indroyono.
Sebelum keluar bergabung dengan arus jalan Semarang-Solo, Indroyono memprediksi adanya benturan arus. Selain itu, di kawasan tersebut ada jalan makam warga dan sejumlah pedagang kaki lima.
Dia mengimbuhkan, pembangunan jalan alternatif melalui Dusun Mangkelang membutuhkan beberapa konsekuensi. Di antaranya adalah penebangan ratusan pohon kopi produktif sepanjang 700 meter, dengan lebar 7,5 meter.
"Dari pihak PTPN IX agak keberatan, tetapi karena sudah instruksi pak menteri, kami terpaksa melakukan penebangan," katanya.
Berdasar data yang dipresentasikan Indroyono, tampak beberapa ruas jalan yang didokumentasikan menggunakan kamera drone. Ia pun memaparkan kondisi geografis jalan tersebut berupa tanjakan berkelok-kelok. "Demikian paparan yang kami sampaikan, mohon dinilai apakah aman untuk pengguna jalan," ucapnya. (*)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar