ilustrasi |
SEMARANG – Pengeprasan sekaligus pemindahan (cut and fill) tanah menjadi prioritas dalam proyek tol Ungaran– Bawen. Ditargetkan pada 27 Oktober ini, kegiatan tersebut sudah selesai.
“Pengeprasan dan pemindahan tanah ini harus dipercepat, mengingat musim hujan akan segera datang. Jika tidak segera diselesaikan, proses pemindahan tanah akan sulit dilaksanakan,” kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo usai memantau proyek tol ruas Ungaran–Bawen kemarin. Untuk mencapai target itu, pengerjaan harus dilakukan sehari 24 jam dengan penambahan shift pekerja.Peralatan yang digunakan pun ditambah.
Dengan begitu,waktu dapat dimanfaatkan secara maksimal. “Kita nggak bisa bermusuh atau berlaga dengan alam. Kalau ini tanahnya licin, tanah lempung, maka harus dikebut dengan memberdayakan angkutan, memperbanyak alat keruk maupun tenaga. Kemajuannya sudah sangat baik.Mudah- mudahan target waktu 27 Oktober ini dapat terlaksana dengan baik,”paparnya.
Jika pengerjaan pemindahan tanah telah selesai, pekerjaan konstruksi jalan tol tidak akan menemui masalah yang cukup berarti. Sebab, jalan tol ruas Semarang–Bawen diharapkan sudah dapat dilalui. pertengahan 2013 “Nanti tinggal menyelesaikan penggalan Bawen–Boyolali– Solo yang sekarang ini sudah dilakukan pengukuran rute ricikan lahan yang akan dilalui. Jika nanti sudah selesai, segera dilakukan pembayaran ganti untung kepada masyarakat pemilik lahan yang terkena proyek pembangunan jalan tol Semarang–Solo,”tandasnya.
Gubernur meminta kerja sama,kesadaran,dan keikhlasan masyarakat untuk membantu percepatan penyelesaian jalan tol tersebut. Konsultan Pengawas Pembangunan Jalan Tol Ruas Ungaran– Bawen Seksi V Edi Trihandoko mengungkapkan,pembangunan struktur jalan tol seksi V diperkirakan rampung Maret 2013. Hingga kini pembangunan seksi V sepanjang 3,825 kilometer berjalan sesuai rencana, yakni 23% dengan pembebasan tanah 60%. “Termasuk jembatan Lemah Ireng sepanjang 879 meter atau terpanjang di antara jembatan lainnya, kini terus dikebut,” tandasnya. muh slamet
“Pengeprasan dan pemindahan tanah ini harus dipercepat, mengingat musim hujan akan segera datang. Jika tidak segera diselesaikan, proses pemindahan tanah akan sulit dilaksanakan,” kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo usai memantau proyek tol ruas Ungaran–Bawen kemarin. Untuk mencapai target itu, pengerjaan harus dilakukan sehari 24 jam dengan penambahan shift pekerja.Peralatan yang digunakan pun ditambah.
Dengan begitu,waktu dapat dimanfaatkan secara maksimal. “Kita nggak bisa bermusuh atau berlaga dengan alam. Kalau ini tanahnya licin, tanah lempung, maka harus dikebut dengan memberdayakan angkutan, memperbanyak alat keruk maupun tenaga. Kemajuannya sudah sangat baik.Mudah- mudahan target waktu 27 Oktober ini dapat terlaksana dengan baik,”paparnya.
Jika pengerjaan pemindahan tanah telah selesai, pekerjaan konstruksi jalan tol tidak akan menemui masalah yang cukup berarti. Sebab, jalan tol ruas Semarang–Bawen diharapkan sudah dapat dilalui. pertengahan 2013 “Nanti tinggal menyelesaikan penggalan Bawen–Boyolali– Solo yang sekarang ini sudah dilakukan pengukuran rute ricikan lahan yang akan dilalui. Jika nanti sudah selesai, segera dilakukan pembayaran ganti untung kepada masyarakat pemilik lahan yang terkena proyek pembangunan jalan tol Semarang–Solo,”tandasnya.
Gubernur meminta kerja sama,kesadaran,dan keikhlasan masyarakat untuk membantu percepatan penyelesaian jalan tol tersebut. Konsultan Pengawas Pembangunan Jalan Tol Ruas Ungaran– Bawen Seksi V Edi Trihandoko mengungkapkan,pembangunan struktur jalan tol seksi V diperkirakan rampung Maret 2013. Hingga kini pembangunan seksi V sepanjang 3,825 kilometer berjalan sesuai rencana, yakni 23% dengan pembebasan tanah 60%. “Termasuk jembatan Lemah Ireng sepanjang 879 meter atau terpanjang di antara jembatan lainnya, kini terus dikebut,” tandasnya. muh slamet
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar