Berita BUMN
JAKARTA – Tak sekadar melontarkan komentar pedas, jelang setahun mengemban tugas sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan akan mengubur BUMN-BUMN ‘mayat’ (merugi dan tak mungkin tertolong lagi,Red).
"BUMN yang bisa dihidupkan ya dihidupkan, kalau memang tidak bisa ya harus dikuburkan," tegas Dahlan Iskan, Senin (15/9). Menurut catatannya, dari 141 BUMN, 110 di antaranya sehat, sisanya berubah menjadi mayat dan tinggal nama.
Sebelumnya, Dahlan Iskan menyebutkan terdapat 31 BUMN yang menyandang predikat ‘Mayat yang Belum Dikubur’, dari total 141 perusahaan negara yang kini beroperasi. Namun sayangnya Dahlan tidak menerangkan lebih rinci siapa sajakah mereka.
Namun, kala menghadiri peresmian pabrik Semen Gresik IV yang berlokasi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur akhir pekan kemarin dia memberi bocoran salah satu BUMN yang mati suri adalah PT Penataran Angkatan Laut (PT PAL) Indonesia. “Tidak ada keuntungan yang didapatkan oleh negara. Negara malah menjadi merugi,” ujar pria yang dilantik menjadi Menteri BUMN 19 Oktober tahun lalu ini..
Sesuai catatan Kementerian BUMN pada 2011, PT PAL Indonesia merugi sebesar Rp 1,32 triliun. Kerugian mencapai triliunan rupiah tersebut yang membuat perusahaan produsen kapal besar tersebut menjadi BUMN paling banyak merugi.
Selain PT PAL Indonesia, dia juga menyebutkan PT Merpati Nusantara Airlines sebagai BUMN yang mati, namun perusahaan yang bergerak di bidang maskapai penerbangan itu masih memiliki tanda-tanda kehidupan.
BUMN yang tengah mati suri ini terungkap nkarena tidak diundang dalam rakernas BUMN di Jogjakarta pekan lalu. Menurut Dahlan, tidak diundangnya 31 BUMN itu karena memang ada yang sudah menjadi mayat, tetapi ada juga yang tidak layak hadir dalam acara besar seperti itu.
"Yang tidak diundang itu yang memang sudah jadi mayat dan beberapa lagi belum layak diundang ke acara sebesar itu karena diperkirakan biaya menghadiri acara itu akan membebani perusahaannya," pungkasnya.
Jika merujuk pada data Kementerian BUMN, hingga akhir 2011, ada beberapa perusahaan persero yang masih merugi. PT PAL Indonesia mencatat rugi bersih terbesar sepanjang 2011. Perusahaan galangan kapal ini mencatat rugi Rp 1,32 triliun. Sedangkan BUMN yang mengalami kerugian terkecil adalah PT Inhutani III, senilai Rp 58 juta.
Pada kesempatan yang sama Dahlan Iskan juga menegaskan tidak ada tambahan modal untuk PT Pegadaian (Persero) karena perusahaan itu telah dianggap memiliki modal yang kuat."Tidak akan ada PMN untuk Pegadaian karena Pegadaian itu sudah kuat, tidak boleh minta PMN," tegas Dahlan.
PT Pegadaian (Persero) memang sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, perseroan membutuhkan tambahan modal senilai Rp 2 triliun.
Dirut Pegadaian Suwhono berharap, Pegadaian bisa memperoleh kucuran dana segar dari pemerintah dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) pada 2013.
"PMN sekitar Rp 2 triliun yang kami butuhkan. Sesuai dengan perkembangan usaha Pegadaian. Bukan karena Pegadaian kekurangan modal, ini karena pegadaian lagi going," kata Suwhono di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.fan,ins
ist Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) |
"BUMN yang bisa dihidupkan ya dihidupkan, kalau memang tidak bisa ya harus dikuburkan," tegas Dahlan Iskan, Senin (15/9). Menurut catatannya, dari 141 BUMN, 110 di antaranya sehat, sisanya berubah menjadi mayat dan tinggal nama.
Sebelumnya, Dahlan Iskan menyebutkan terdapat 31 BUMN yang menyandang predikat ‘Mayat yang Belum Dikubur’, dari total 141 perusahaan negara yang kini beroperasi. Namun sayangnya Dahlan tidak menerangkan lebih rinci siapa sajakah mereka.
Namun, kala menghadiri peresmian pabrik Semen Gresik IV yang berlokasi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur akhir pekan kemarin dia memberi bocoran salah satu BUMN yang mati suri adalah PT Penataran Angkatan Laut (PT PAL) Indonesia. “Tidak ada keuntungan yang didapatkan oleh negara. Negara malah menjadi merugi,” ujar pria yang dilantik menjadi Menteri BUMN 19 Oktober tahun lalu ini..
Sesuai catatan Kementerian BUMN pada 2011, PT PAL Indonesia merugi sebesar Rp 1,32 triliun. Kerugian mencapai triliunan rupiah tersebut yang membuat perusahaan produsen kapal besar tersebut menjadi BUMN paling banyak merugi.
Selain PT PAL Indonesia, dia juga menyebutkan PT Merpati Nusantara Airlines sebagai BUMN yang mati, namun perusahaan yang bergerak di bidang maskapai penerbangan itu masih memiliki tanda-tanda kehidupan.
BUMN yang tengah mati suri ini terungkap nkarena tidak diundang dalam rakernas BUMN di Jogjakarta pekan lalu. Menurut Dahlan, tidak diundangnya 31 BUMN itu karena memang ada yang sudah menjadi mayat, tetapi ada juga yang tidak layak hadir dalam acara besar seperti itu.
"Yang tidak diundang itu yang memang sudah jadi mayat dan beberapa lagi belum layak diundang ke acara sebesar itu karena diperkirakan biaya menghadiri acara itu akan membebani perusahaannya," pungkasnya.
Jika merujuk pada data Kementerian BUMN, hingga akhir 2011, ada beberapa perusahaan persero yang masih merugi. PT PAL Indonesia mencatat rugi bersih terbesar sepanjang 2011. Perusahaan galangan kapal ini mencatat rugi Rp 1,32 triliun. Sedangkan BUMN yang mengalami kerugian terkecil adalah PT Inhutani III, senilai Rp 58 juta.
Pada kesempatan yang sama Dahlan Iskan juga menegaskan tidak ada tambahan modal untuk PT Pegadaian (Persero) karena perusahaan itu telah dianggap memiliki modal yang kuat."Tidak akan ada PMN untuk Pegadaian karena Pegadaian itu sudah kuat, tidak boleh minta PMN," tegas Dahlan.
PT Pegadaian (Persero) memang sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, perseroan membutuhkan tambahan modal senilai Rp 2 triliun.
Dirut Pegadaian Suwhono berharap, Pegadaian bisa memperoleh kucuran dana segar dari pemerintah dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) pada 2013.
"PMN sekitar Rp 2 triliun yang kami butuhkan. Sesuai dengan perkembangan usaha Pegadaian. Bukan karena Pegadaian kekurangan modal, ini karena pegadaian lagi going," kata Suwhono di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.fan,ins
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar