Ilustrasi Foto: Tya Eka Yulianti |
Jakarta -Pemerintah lewat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menunjuk investor baru hasil lelang investasi untuk pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang 75 kilo meter (km). Pemenangnya adalah konsorsium dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
"Sudah ada pengumuman dari pemerintah bahwa yang kerjakan kita (Jasa Marga) dengan Waskita. Kita sedang bentuk anak usaha patungan, akhir April selesai, Mei masuk ke lapangan," ujar Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman, ditemui di sela acara HUT Kementerian BUMN ke 18 di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Kegiatan konstruksi sendiri kata dia, akan dimulai dengan pembebasan lahan yang saat ini tercatat baru sekitar 20% dari total kebutuhan lahan. Kebutuhan biaya pembebasan lahan total mencapai Rp 554 miliar.
"Jadi pertama lahan dulu kita kejar. Ini masih sisa 8 bulan lagi sampai Desember. Ini kita kejar betul supaya awal tahun 2017 sudah masuk konstruksi. Kalau lahan sudah, konstruksi cepat. Paling 1,5 tahun selesai," tuturnya.
Pembangunnannya sendiri kata Adit, akan diserahkan kepaka rekanannya yakni PT Waskita Karya.
"Dalam kontrak kan memang kontraktor sudah harus ditetapkan sejak awal. Kebetulan partner kita Waskita Karya itu kontraktor juga. Jadi nanti dia yang kerjakan," ungkap Adit.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan persiapan kegiatan konstruksi.
Terkait pembebasan lahan, pihaknya berencana menalangi dulu biaya pembebasan lahan dari dana internal perusahaan.
"Dari keputusan Rapat Kabinet kan dana pembebasan lahan yang habis akan ditambah pakai BLU di Kementerian Keuangan, tapi prosesnya lama bisa bulan Mei. Sementara kita tanah harus cepat. Jadi tanah akan kita talangi dulu, nanti baru BLU cari, dana kita yang keluar diganti pakai BLU itu," kata Choliq.
Pemerintah memang mencari investor baru untuk membangun Jalan Tol Batang-Semarang yang telah lama mangkrak. Investor yang sebelumnya memegang saham PT Marga Setia Puritama sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) alias pengelola jalan tol ini tak kunjung melaksanakan proses pembangunan dan tak melakukan kewajibannya membayar perpajangan jaminan pelaksanaan kerj selaku pemegang konsesi proyek tersebut.
Seperti diketahui, untuk membangun Jalan tol Batang-Semarang, diperlukan dana investasi sebesar Rp 7,23 triliun. Sementara biaya pembebasan tanah sebesar Rp 554 triliun dan Rp 4,21 triliun untuk keperluan konstruksi.
Saat ini Pemerintah tengah melanjutkan proses pembebasan tanah yang saat ini perkembangannya sudah mencapai 20,17%.
(dna/ang)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar