Foto: suaramerdeka.com/Arie Widiarto |
SRAGEN, suaramerdeka.com - Berdasar data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), ruas tol Solo-Kertosono (Soker) adalah salah satu dari 9 ruas jalan tol bagian dari Trans Jawa yang mendapatkan prioritas utama.
Kesembilan ruas itu merupakan jalan bebas hambatan yang terbentang dari Jawa Barat hingga ke Jawa Timur. Ruas tol itu diharapkan sudah selesai dan beroperasi penuh paling lambat 2018 mendatang. Kesembilan ruas tol itu adalah tol Cikampek-Palimanan, tol Pejagan-Pemalang, tol Pemalang-Batang, tol Batang-Semarang, tol Semarang-Solo, tol Solo-Ngawi, tol Ngawi-Kertosono, tol Mojokerto-Jombang-Kertosono dan tol Surabaya-Mojokerto.
Kesembilan ruas tol itu memiliki panjang total 615 km. Untuk tol Soker yang bakal menjadi penghubung utama Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki panjang total 181 km, termasuk beberapa jalan akses, seperti akses menuju Bandara Adisoemarmo Solo.
Asisten Pelaksana pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Solo-Kertosono, Azis Purnomo mengatakan, setidaknya masih dibutuhkan Rp 1,2 triliun untuk tol Soker. “Pekerjaan yang masih terus dilakukan adalah pembangunan main road atau jalan utama, overpass dan underpass, baik yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, ” kata Azis ketika ditemui.
Menurut Azis, salah satu yang masih menjadi masalah dalam pembangunan adalah masih adanya tanah-tanah yang belum bisa dibebaskan. Hal
ini tidak hanya terjadi untuk ruas tol Soker di Jawa Tengah saja, juga terjadi yang ada di wilayah Jawa Timur.
Saat ini salah satu ruas yang terus dikebut adalah ruas Colomadu hingga Kebakkramat, Karanganyar, yang menyelesaikan spot-spot yang belum selesai. Diharapkan ruas Colomadu-Karanganyar ini bisa dilewati dan difungsikan akhir tahun ini. Namun ini semua juga tergantung pada pembebasan lahan.
“Kalau semua lahan sudah bebas, mungkin jalan utama ruas Colomadu-Karanganyar ada yang sudah bisa dilewati, bahkan tidak menutup kemungkinan saat arus mudik Lebaran bisa untuk pengalihan arus sementara,” tandas Azis.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Mantingan II Sihono didampingi Kepala Tata Usaha Joko Siyono mengatakan, untuk pembebasan lahan di Sragen yang belum tuntas adalah tanah kas desa (TKD). Untuk pembebasan TKD memang membutuhkan persetujuan Gubernur Jawa Tengah.
“Untuk pembebasan tanah proyek tol Soker di Sragen memang cuma tinggal masalah TKD dan sebagian lokasi penggantinya sudah dapat,” kata Joko.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar