JAKARTA - Belum satu bulan peresmian Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), namun tol tersebut sudah menelan korban jiwa. Semenjak dioperasikan hingga saat ini, tol tersebut sudah terjadi 30 kecelakaan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dam Perumahan Rakyat, Hediyanto W Husaeni mengatakan bahwa kementerian akan berupaya untuk mengantisipasi kecelakaan yang sering terjadi.
"Untuk antisipasi, kita akan kasih pengumuman tambahan supaya jangan ngebut sampai di atas 100 km. Tapi, kalau di Indonesia enggak ada peraturan kecepatan di atas 100 di tangkap, kan kalau di luar negeri ditangkap. Jadi mungkin ini perlu ditegaskan,"tuturnya di Ruang Rapat Komisi V DPR RI Jakarta, Rabu (24/6/2016).
Dia mengatakan, bahwa yang menjadi penyebab seringnya terjadi kecelakaan adalah akibat pengendara yang sering mengantuk dan memacu kendaraan di atas rata-rata.
"Semua polisi yang menemukan kecelakaan itu karena mengantuk. Kalau untuk Rest areanya sudah ada, cuma belum lengkap rumah makan dan SPBU-nya belum ada, tapi rest areanya kan sudah ada, mestinya istirahat dulu kalau ngantuk,"tuturnya.
Berdasarkan data kecelakaan tersebut dia memandang perlu adanya pembatasan kecepatan.
"Harusnya ada pembatasan kecepatan, ada tiga mobil yang ban nya meletus, Jadi kalo bisa jalannya 60-100 km saja," katanya
Untuk itu, Hedianto menghimbau agar pemudik pada lebaran tahun ini lebih hati-hati dan mementingkan keselamatan dibanding kecepatan.
"Jika kendaraan memacu kecepatan tinggi tentu akan rentan mengalami kecelakaan, kan biasanya kalau cepat ban juga lebih panas jadi kondisi kendaraan juga harus prima," tuturnya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar