ilustrasi |
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Tuntutan agar pihak Trans Marga Jateng (TMJ) segera mengganti fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang tergusur proyek jalan tol ruas Ungaran- Bawen kembali mengemuka.
Setelah warga Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, tuntutan serupa disampaikan oleh perwakilan warga Desa Kandangan, Kecamatan Bawen.
Mereka mendesak pihak PT TMJ --selaku operator jalan tol Semarang- Solo ini-- untuk secepatnya mewujudkan fasilitas warga yang dulu tergusur proyek pembangunan jalan tol.
“Khususnya realisasi penggantian jalan desa Dusun Geneng sampai Simpang Susun Tol Kandangan, sepanjang 500 meter dengan lebar 3 meter,” ujar Kepala Desa Kandangan, Paryanto, di Ungaran, Selasa (2/6).
Warganya, lanjut Paryanto, juga meminta PT TMJ segera menyelesaikan fasos prngganti di SDN Kandangan 02/ 04 serta penyempurnaan jembatan Geneng agar tidak memicu terjadinya kecelakaan lalulintas.
Sebab sejak jalan tol Semarang- Solo seksi II ini dioperasional pada 4 April 2014, hingga saat ini proses penggantian fasum dan fasos yang terkena proyek belum kunjung beres.
Padahal dalam forum musyawarah kali terakhir pada November 2014, pihak PT TMJ menyanggupi bakal segera mewujudkan jalan terlebih dahulu. “Namun hingga kini juga belum jelas,” katanya.
Ia menambahkan, sampai saat ini warga Kandangan masih kesulitan untuk beraktifitas, terutama untuk menggarap lahan prtanian. Sebab tidak ada jalan penghubung dari rumah dengan lahan pertanian yang ada di sekitar jalan tol.
Terutama saat warga akan mengangkut hasil panen. Atau saat ada warga yang akan mengangkut kayu atau material menggunakan mobil, maka harus dilangsir sampai pinggiran tol.
Kemudian mobil atau truk masuk lewat tol Bawen untuk dapat mengangkut material itu. Karena itu, pihaknya juga khawatir, aktivitas seperti ini akan mengganggu keselamatan para pengguna jalan tol.
“Kami tidak akan meminta ganti uang, tapi ganti jalan sepanjang 500 meter dengan lebar 3 meter di Dusun Geneng sampai Simpang Susun sudah cukup,” tegas Paryanto.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar