Kepala DTRK Solo Agus Djoko Witiarso (kiri) berbicara saat
di acara Rembug Soloraya di Griya Solopos, di
Jl. Adisucipto 190, Solo, Jawa Tengah, Kamis(4/6/2015) pagi.
(Evi Handayani/JIBI/Solopos.com)
Rembug Soloraya kali ini dihadiri sejumlah pihak yang
mendiskusikan penataan Kota Solo bagian utara.
|
Solopos.com, SOLO — Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo dan sejumlah pihak di jajaran Pemerintahan Kota Solo, akademisi, beserta aktivis di Solo mendiskusikan pengembangan kawasan Solo Utara dalam acara diskusi Rembug Soloraya bertajuk Impian Solo Baru, Kamis (4/6/2015) pagi.
Hadir dalam acara tersebut Kepala DTRK Solo, Agus Djoko Witiarso; bakal calon Wali Kota Solo, Muhammad Taufiq dan Anung Indro Susanto; Direktur PT Aksara Solopos, Bambang Natur Rahadi, beserta jajaran redaksi dan manajemen PT Aksara Solopos.
Diskusi Rembug Soloraya ini dimoderatori Redaktur Solopos Syifaul Arifin. Sayang, Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo tidak dapat menghadiri diskusi kali ini karena ada kepentingan di Jakarta. Terkait dengan itu, Agus membacakan note sambutan Rudy tersebut .
Diskusi tersebut digelar dalam rangka menindaklanjuti gagasan Presiden Joko Widodo saat masih menjabat Wali Kota Solo pada 2007. Sehubungan dengan itu, Agus mengajak segenap peserta diskusi yang terdiri atas sejumlah pejabat Pemerintahan Kota Solo, perwakilan akademisi dari universitas-universitas di Solo, dan aktivis serta pengamat Kota Solo untuk bersinergi mematangkan konsep penataan Kota Bengawan ini.
Kepala DTRK Solo Agus Djoko Witiarso menjelaskan
rencana pengembangan Solo Utara
(Evi Handayani/JIBI/Solopos.com)
|
Kali ini, Agus menjelaskan fokus penataan Kota Solo di kawasan Solo Utara, yaitu Nusukan, Kadipiro, Banyuanyar, dan Mojosongo. Sebagaimana dalam note sambutan Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo, Agus menuturkan kawasan Solo Utara dipandang berpotensi untuk dikembangkan.
“Sinergitas itu sangat penting dalam menata sebuah kawasan,” ujar Agus.
“Penataan kawasan utara berpotensi untuk perkembangan area perbatasan. Ke depan nanti, kawasan Solo Utara akan dikonsep untuk area pengembangan,” tegas Agus.
Pemerintah Solo berencana mengoperasionalkan Tol Semarang-Solo yang sekaligus menjadi jalur pintu gerbang masuk Kota Solo. Agus berpandangan tahun depan sejumlah pengembangan untuk kawasan Solo Utara dapat berjalan.
“Dioperasionalkannya Tol Semarang-Solo ini diharapkan menjadikan Adi Sumarmo sebagai pintu gerbang bagi orang yang masuk Kota Solo nanti,” jelas Agus.
Tindak lanjut gagasan tentang pengembangan Solo Utara ini tentu saja membutuhkan kerja sama antara Pemerintah Kota Solo yang bersinergi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan pemerintahan daerah sekitar, serta dukungan segenap stake holder di Solo.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar