JAKARTA – PT Jasa Marga (persero) Tbk tahun ini menargetkan dapat
menyelesaikan lima ruas tol baru dari sembilan proyek pembangunan tol
di Indonesia yang dikerjakan perusahaan.
|
JAKARTA – PT Jasa Marga (persero) Tbk tahun ini menargetkan dapat menyelesaikan lima ruas tol baru dari sembilan proyek pembangunan tol di Indonesia yang dikerjakan perusahaan.
Kelima ruas tol tersebut juga ditargetkan bisa beroperasi pada 2013 ini. Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan, untuk merealisasikan target tersebut, Jasa Marga telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure) Rp4,7 triliun. “Dana tersebut di antaranya akan digunakan untuk belanja konstruksi proyek pembangunan lima ruas tol baru,” kata Adityawarman dalam jumpa pers awal tahun di kantornya, kemarin.
Kelima ruas tol yang ditargetkan beroperasi yaitu ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, JORR (Jakarta Outer Ring Road) W2 Utara seksi Kebon Jeruk-Ciledug, tol Semarang- Solo untuk ruas tol Ungaran- Bawen, Gempol-Pandaan, dan Surabaya-Mojokerto seksi IV yaitu Krian-Mojokerto. Adityawarman menjelaskan, rata-rata progres fisik pengerjaan proyek jalan tol baru telah mencapai 70%.Misalnya, jalan tol di Bali yaitu Nusa Dua- Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 kilometer (km) yang hingga saat ini progres keseluruhan proyek dari empat seksi telah mencapai 74%.
“Kami targetkan bisa beroperasi pada Oktober 2013 sebelum KTT APEC dansecara kontrak selesai akhir April 2013,”tambahnya. Adapun, ruas tol Ungaran- Bawen sepanjang 12 km saat ini progres pembangunan fisiknya sudah mencapai 72,64% .Ruas selanjutnya adalah Gempol- Pandaan sepanjang 13,6 km yang pembangunannya saat ini mencapai 71% sedangkan pembebasan tanahnya hampir 98%.Dia menargetkan 2% sisa pembebasan lahan ruas itu bisa diselesaikan pada akhir Januari ini.
Sementara, pembebasan lahan ruas tol Krian-Mojokerto sepanjang 23 km ditargetkan tuntas akhir Maret 2013 dan diharapkan beroperasi akhir tahun ini. Dia menambahkan,pengerjaan fisik tol JORR W2 Utara seksi Kebon Jeruk-Ciledug sepanjang 7,8 km telah mencapai 60,5%.“Dengan beroperasinya JORR W2, kemacetan jalan dalam Kota Jakarta khususnya tol dalam kota diharapkan bisa berkurang signifikan,” lanjut Adityawarman.
Direktur Utama Marga LingkarJakartaSonhadjiSurahman sebelumnya menjelaskan, penyelesaian konstruksi paket I rute Kebon Jeruk-Joglo sepanjang1,95kmditargetkanselesai pertengahan 2013. Saat ini progres pembangunan paket satu sudah mencapai 61,7%. Sementara, pembangunan konstruksi tiga paket lain,yaitu paket II Meruya-Joglo sepanjang 1,5 km mencapai progres 68,7%, paket III Joglo-Ciledug sepanjang 2,35 km mencapai 50%, dan paket IV yang membentang dari Ciledug-Ulujami sepanjang 2,07 km baru mencapai progres fisik 9,2%.
Dengan diresmikannya kelima ruas tol tersebut,lanjut dia, perseroan memproyeksikan dapat memperoleh pendapatan usaha hingga akhir 2013 yaitu Rp6,5 triliun. Pendapatan usaha Jasa Marga tersebut meningkat dari target perseroan 2012 sebesar Rp5,6 triliun. Sedangkan untuk belanja modal, Jasa Marga tahun ini menyiapkan anggaran Rp7 triliun atau meningkat dari 2012 sebesar Rp3,9 triliun. Dari Rp7 triliun, sebesar Rp4,7 triliun untuk belanja konstruksi pembangunan tol baru, sisanya untuk induk usaha, operasional,dan pengembangan usaha.
“Sedangkan,70% berasal dari pinjaman perbankan tahun jamak dan 30% dari kas perusahaan,” jelas Direktur Keuangan JasaMargaReynaldiHermansjah dalam kesempatan yang sama. ● heru febrianto/ aceng nursalim
Kelima ruas tol tersebut juga ditargetkan bisa beroperasi pada 2013 ini. Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan, untuk merealisasikan target tersebut, Jasa Marga telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure) Rp4,7 triliun. “Dana tersebut di antaranya akan digunakan untuk belanja konstruksi proyek pembangunan lima ruas tol baru,” kata Adityawarman dalam jumpa pers awal tahun di kantornya, kemarin.
Kelima ruas tol yang ditargetkan beroperasi yaitu ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, JORR (Jakarta Outer Ring Road) W2 Utara seksi Kebon Jeruk-Ciledug, tol Semarang- Solo untuk ruas tol Ungaran- Bawen, Gempol-Pandaan, dan Surabaya-Mojokerto seksi IV yaitu Krian-Mojokerto. Adityawarman menjelaskan, rata-rata progres fisik pengerjaan proyek jalan tol baru telah mencapai 70%.Misalnya, jalan tol di Bali yaitu Nusa Dua- Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 kilometer (km) yang hingga saat ini progres keseluruhan proyek dari empat seksi telah mencapai 74%.
“Kami targetkan bisa beroperasi pada Oktober 2013 sebelum KTT APEC dansecara kontrak selesai akhir April 2013,”tambahnya. Adapun, ruas tol Ungaran- Bawen sepanjang 12 km saat ini progres pembangunan fisiknya sudah mencapai 72,64% .Ruas selanjutnya adalah Gempol- Pandaan sepanjang 13,6 km yang pembangunannya saat ini mencapai 71% sedangkan pembebasan tanahnya hampir 98%.Dia menargetkan 2% sisa pembebasan lahan ruas itu bisa diselesaikan pada akhir Januari ini.
Sementara, pembebasan lahan ruas tol Krian-Mojokerto sepanjang 23 km ditargetkan tuntas akhir Maret 2013 dan diharapkan beroperasi akhir tahun ini. Dia menambahkan,pengerjaan fisik tol JORR W2 Utara seksi Kebon Jeruk-Ciledug sepanjang 7,8 km telah mencapai 60,5%.“Dengan beroperasinya JORR W2, kemacetan jalan dalam Kota Jakarta khususnya tol dalam kota diharapkan bisa berkurang signifikan,” lanjut Adityawarman.
Direktur Utama Marga LingkarJakartaSonhadjiSurahman sebelumnya menjelaskan, penyelesaian konstruksi paket I rute Kebon Jeruk-Joglo sepanjang1,95kmditargetkanselesai pertengahan 2013. Saat ini progres pembangunan paket satu sudah mencapai 61,7%. Sementara, pembangunan konstruksi tiga paket lain,yaitu paket II Meruya-Joglo sepanjang 1,5 km mencapai progres 68,7%, paket III Joglo-Ciledug sepanjang 2,35 km mencapai 50%, dan paket IV yang membentang dari Ciledug-Ulujami sepanjang 2,07 km baru mencapai progres fisik 9,2%.
Dengan diresmikannya kelima ruas tol tersebut,lanjut dia, perseroan memproyeksikan dapat memperoleh pendapatan usaha hingga akhir 2013 yaitu Rp6,5 triliun. Pendapatan usaha Jasa Marga tersebut meningkat dari target perseroan 2012 sebesar Rp5,6 triliun. Sedangkan untuk belanja modal, Jasa Marga tahun ini menyiapkan anggaran Rp7 triliun atau meningkat dari 2012 sebesar Rp3,9 triliun. Dari Rp7 triliun, sebesar Rp4,7 triliun untuk belanja konstruksi pembangunan tol baru, sisanya untuk induk usaha, operasional,dan pengembangan usaha.
“Sedangkan,70% berasal dari pinjaman perbankan tahun jamak dan 30% dari kas perusahaan,” jelas Direktur Keuangan JasaMargaReynaldiHermansjah dalam kesempatan yang sama. ● heru febrianto/ aceng nursalim
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar