Surabaya - Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto mendesak BUMN yang mengerjakan proyek double track kereta api Jakarta-Surabaya untuk meningkatkan kinerjanya.
Pasalnya, hasil inspeksi yang dilakukan bersama Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) dan Dirjen Kereta Api, kinerja BUMN masih di bawah perusahaan swasta yang ikut dalam paket pengerjaan.
Hal ini diungkapkan Wamenhub, Bambang Susantono kepada wartawan di Stasiun Pasar Turi usai melakukan inspeksi double track dari Cirebon-Surabaya, Selasa (3/7/2012).
"Beliau (Kuntoro Mangkusubrot-red) ingin kinerja BUMN kita yang mengerjakan beberapa paket pekerjaan agar ditingkatkan, karena beliau membandingkan antara BUMN dengan swasta. BUMN masih dibawah target yang ditetapkan," ungkapnya.
Meski kinerja BUMN, Bambang menambahkan jika pengerjaan double track Jakarta-Surabaya secara keseluruhan masih dalam batas kewajaran. Ia pun berharap agar pengerjaan dapat selesai dalam waktu yang sudah ditentukan yakni hingga akhir 2013.
Secara keseluruhan, kata Bambang, jika pembangunan double track sejauh ini sudah mencapai 20 persen pembangunan.
"Jika dilihat sisi fisik memang kecil tapi sebenarnya sangat besar jumlah itu sehingga akhir tahun 2012 pembangunan di perkirakan sudah mencapai 75-80 persen," imbuhnya.
Untuk anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan double track sendiri, lanjut Bambang menghabiskan anggaran sebesar Rp 9,8 Triliun yang diberikan secara bertahap.
"Untuk tahun ini anggaran pembangunan sebesar Rp 3,4 Triliun sisanya tahun depan. Sehingga kita harapkan bisa selesai dalam dua periode dan awal tahun 2014 segera bisa digunakan," ujarnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada warga dan pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota yang dianggap sangat membantu proses percepatan pembangunan dengan memberikan sebagian tanah dan bangunan.
"Kita harapkan bulan juli ini kita sudah bisa menyelesaikan penertiban di tanah PT KA dan pembebasan," pungkas Bambang.
Pasalnya, hasil inspeksi yang dilakukan bersama Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) dan Dirjen Kereta Api, kinerja BUMN masih di bawah perusahaan swasta yang ikut dalam paket pengerjaan.
Hal ini diungkapkan Wamenhub, Bambang Susantono kepada wartawan di Stasiun Pasar Turi usai melakukan inspeksi double track dari Cirebon-Surabaya, Selasa (3/7/2012).
"Beliau (Kuntoro Mangkusubrot-red) ingin kinerja BUMN kita yang mengerjakan beberapa paket pekerjaan agar ditingkatkan, karena beliau membandingkan antara BUMN dengan swasta. BUMN masih dibawah target yang ditetapkan," ungkapnya.
Meski kinerja BUMN, Bambang menambahkan jika pengerjaan double track Jakarta-Surabaya secara keseluruhan masih dalam batas kewajaran. Ia pun berharap agar pengerjaan dapat selesai dalam waktu yang sudah ditentukan yakni hingga akhir 2013.
Secara keseluruhan, kata Bambang, jika pembangunan double track sejauh ini sudah mencapai 20 persen pembangunan.
"Jika dilihat sisi fisik memang kecil tapi sebenarnya sangat besar jumlah itu sehingga akhir tahun 2012 pembangunan di perkirakan sudah mencapai 75-80 persen," imbuhnya.
Untuk anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan double track sendiri, lanjut Bambang menghabiskan anggaran sebesar Rp 9,8 Triliun yang diberikan secara bertahap.
"Untuk tahun ini anggaran pembangunan sebesar Rp 3,4 Triliun sisanya tahun depan. Sehingga kita harapkan bisa selesai dalam dua periode dan awal tahun 2014 segera bisa digunakan," ujarnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada warga dan pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota yang dianggap sangat membantu proses percepatan pembangunan dengan memberikan sebagian tanah dan bangunan.
"Kita harapkan bulan juli ini kita sudah bisa menyelesaikan penertiban di tanah PT KA dan pembebasan," pungkas Bambang.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar