Sektor pertambahan ke anak usahanya yang bergerak di infrastruktur.
VIVA.co.id - PT Astra International Tbk (ASII) menyatakan, tahun depan mereka akan mengalihkan sebagian besar dana belanja modal (capital expenditure/capex) ke anak usahanya yang bergerak di sektor infrastruktur.
Presiden Direktur Astra International, Priyono menjelaskan, dana tersebut akan dianggarkan perseroan ke anak usaha Astra yang bergerak dalam bidang infrastruktur (PT Astratel Nusantara/AN) dan perusahaan patungan dengan Hongkong Land yakni PT Brahmayasa Sejahtera.
"Komposisinya akan berbeda untuk capex tahun depan, dulu ke UNTR (PT United Tractors Tbk), sekarang beda untuk penyelesaian jalan tol dan akuisisi dari Transmar Jateng jadi sebagian masuk ke sana," ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 12 November 2015.
Astra International melalui AN telah menyelesaikan akuisisi 25 persen saham milik PT Trans Marga Jateng (TMJJ) yang mengelola ruas tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 km. Ruas tol Semarang-Solo terdiri dari 5 seksi dan saat ini seksi 1 Semarang-Ungaran sepanjang 10,8 km dan seksi 2 Ungaran-Bawen sepanjang 11,9 km sudah beroperasi.
Sementara, seksi 3, ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,3 km masih dalam proses konstruksi, seksi 4 dan 5 Salatiga-Boyolali sepanjang 24,1 km dan Boyolali-Kartosuro sepanjang 8,41 km masih dalam tahap pembebasan lahan.
Perseroan juga tengah menjalankan bisnis properti dengan membangun apartemen mewah di kawasan Sudirman, Jakarta bernama Anandamaya Residences dan Menara Astra. Untuk proyek ini perseroan menganggarkan dana Rp 7 triliun.
"Properti, kita baru belajar. Tahun lalu kita itu memperkenalkan Anandamaya dan Menara Astra capex Rp7 triliun untuk itu. Dari 590 unit sudah terjual 90 persen. Kemarin saya masuk sudah dalam tahap penyelesaian dalam 2 tahun ke depan," katanya menambahkan.
Namun, Priyono enggan menyebutkan, berapa dana yang akan dialokasikan perseroan untuk tahun depan. "Kita masih rencanakan. Kami belum berhitung," ucapnya.
Sementara, untuk capex tahun ini Priyono menyebutkan, dari keseluruhan dana yang dianggarkan perseroan tahun ini Rp13 triliun, perseroan hingga saat ini telah menggunakan sebesar 80 persen. Artinya, perseroan telah menyerap dana capex sebesar Rp10,4 triliun.
"Tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun lalu Rp13 triliun. Kami yakin pasar akan rebound jadi capex tetap tinggi. Dari Rp13 triliun sudah 80 persen terserap."
Kantor Astra Internasional (Astra.co.id) |
VIVA.co.id - PT Astra International Tbk (ASII) menyatakan, tahun depan mereka akan mengalihkan sebagian besar dana belanja modal (capital expenditure/capex) ke anak usahanya yang bergerak di sektor infrastruktur.
Presiden Direktur Astra International, Priyono menjelaskan, dana tersebut akan dianggarkan perseroan ke anak usaha Astra yang bergerak dalam bidang infrastruktur (PT Astratel Nusantara/AN) dan perusahaan patungan dengan Hongkong Land yakni PT Brahmayasa Sejahtera.
"Komposisinya akan berbeda untuk capex tahun depan, dulu ke UNTR (PT United Tractors Tbk), sekarang beda untuk penyelesaian jalan tol dan akuisisi dari Transmar Jateng jadi sebagian masuk ke sana," ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 12 November 2015.
Astra International melalui AN telah menyelesaikan akuisisi 25 persen saham milik PT Trans Marga Jateng (TMJJ) yang mengelola ruas tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 km. Ruas tol Semarang-Solo terdiri dari 5 seksi dan saat ini seksi 1 Semarang-Ungaran sepanjang 10,8 km dan seksi 2 Ungaran-Bawen sepanjang 11,9 km sudah beroperasi.
Sementara, seksi 3, ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,3 km masih dalam proses konstruksi, seksi 4 dan 5 Salatiga-Boyolali sepanjang 24,1 km dan Boyolali-Kartosuro sepanjang 8,41 km masih dalam tahap pembebasan lahan.
Perseroan juga tengah menjalankan bisnis properti dengan membangun apartemen mewah di kawasan Sudirman, Jakarta bernama Anandamaya Residences dan Menara Astra. Untuk proyek ini perseroan menganggarkan dana Rp 7 triliun.
"Properti, kita baru belajar. Tahun lalu kita itu memperkenalkan Anandamaya dan Menara Astra capex Rp7 triliun untuk itu. Dari 590 unit sudah terjual 90 persen. Kemarin saya masuk sudah dalam tahap penyelesaian dalam 2 tahun ke depan," katanya menambahkan.
Namun, Priyono enggan menyebutkan, berapa dana yang akan dialokasikan perseroan untuk tahun depan. "Kita masih rencanakan. Kami belum berhitung," ucapnya.
Sementara, untuk capex tahun ini Priyono menyebutkan, dari keseluruhan dana yang dianggarkan perseroan tahun ini Rp13 triliun, perseroan hingga saat ini telah menggunakan sebesar 80 persen. Artinya, perseroan telah menyerap dana capex sebesar Rp10,4 triliun.
"Tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun lalu Rp13 triliun. Kami yakin pasar akan rebound jadi capex tetap tinggi. Dari Rp13 triliun sudah 80 persen terserap."
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar