Kompas.com/ Syahrul Munir Sejumlah petugas Dishubkominfo dengan
menggunakan derek tengah memindahkan barier beton yang menutup
akses tol Sidomulyo-Kalirejo, Jumat (30/10/2015) siang |
UNGARAN, KOMPAS.com - Para pengendara sepeda motor yang biasa menerobos akses tol Sidomulyo-Kalirejo, Ungaran, saat ini tak perlu lagi kucing-kucingan dengan petugas.
Pasalnya, mulai Jumat (30/10/2015), belasan pembatas beton yang menutup pertigaan akses tol tersebut sudah dibuka sehingga bisa dilalui oleh masyarakat umum. Selama ini, ruas jalan tersebut khusus dimanfaatkan pengguna jalan tol Semarang-Bawen.
"Tidak sedikit masyarakat yang menerobos barier beton di pertigaan exit tol sehingga membahayakan pengguna jalan. Maka kami meminta TMJ untuk dapat membuka barier ini," ungkap Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Rendy Andi Julikhlas, di sela menyaksikan penggeseran pembatas tersebut.
Menurut Rendy, akses tol Sidomulyo-Kalirejo akhirnya dibuka untuk menindaklanuti keinginan dan aspirasi masyarakat yang ingin menggunakan ruas jalan itu sebagai akses dari timur ke barat atau sebaliknya.
Dengan demikian, pengendara motor sudah boleh melintas di jalan tersebut.
"Ini untuk kemudahan akses transportasi bagi masyarakat, utamanya pengendara sepeda motor. Tapi kita minta masyarakat komitmen menciptakan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas," katanya.
Menurut Manajer Operasi PT TMJ, Sabilillah, rencana dibukanya akses tol Sidomulyo-Kalirejo sudah sejak 2013, namun belum bisa dilakukan karena berbagai pertimbangan. Tapi dalam perkembangannya banyak pelanggaran lalu lintas oleh masyarakat dan aparat kepolisian kesulitan menangani.
"Awalnya memang akses tol, sehingga khusus digunakan kendaraan yang keluar masuk tol Semarang-Bawen saja. Atas berbagai pertimbangan dan adanya desakan masyarakat akhirnya akses Sidomulyo-Kalirejo kita buka," jelasnya.
Menurut Sabilillah, selain pembatas beton, TMJ juga akan melepas rambu larangan melintas bagi pengendara motor. Selanjutnya, TMJ akan melepas seluruh aset yang menjadi akses tol Sidomulyo-Kalirejo ke Pemkab Semarang sehingga pemeliharaan dan perbaikan jalan bila ada kerusakan menjadi tanggung jawab pemkab.
"Untuk penyerahan aset ke Pemkab Semarang melalui Kementerian Pekerjaan Umum yang membawahi jalan tol," katanya.
Menanggapi pembukaan akses tol Sidomulyo-Kalirejo ini, anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Kabupaten Semartan, Husen Abdullah menyambut baik dan sangat mengapresiasi hal itu. Selama ini, akses transportasi masyarakat terganggu akibat adanya larangan bagi pengendara motor melintasi akses tol tersebut.
"Akses tol itu bukan jalan tol, sehingga bisa digunakan masyarakat umum maupun penggguna jalan tol. Saya kira masyarakat menyambut gembira hal ini," kata Husen.
Pasalnya, mulai Jumat (30/10/2015), belasan pembatas beton yang menutup pertigaan akses tol tersebut sudah dibuka sehingga bisa dilalui oleh masyarakat umum. Selama ini, ruas jalan tersebut khusus dimanfaatkan pengguna jalan tol Semarang-Bawen.
"Tidak sedikit masyarakat yang menerobos barier beton di pertigaan exit tol sehingga membahayakan pengguna jalan. Maka kami meminta TMJ untuk dapat membuka barier ini," ungkap Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Rendy Andi Julikhlas, di sela menyaksikan penggeseran pembatas tersebut.
Menurut Rendy, akses tol Sidomulyo-Kalirejo akhirnya dibuka untuk menindaklanuti keinginan dan aspirasi masyarakat yang ingin menggunakan ruas jalan itu sebagai akses dari timur ke barat atau sebaliknya.
Dengan demikian, pengendara motor sudah boleh melintas di jalan tersebut.
"Ini untuk kemudahan akses transportasi bagi masyarakat, utamanya pengendara sepeda motor. Tapi kita minta masyarakat komitmen menciptakan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas," katanya.
Menurut Manajer Operasi PT TMJ, Sabilillah, rencana dibukanya akses tol Sidomulyo-Kalirejo sudah sejak 2013, namun belum bisa dilakukan karena berbagai pertimbangan. Tapi dalam perkembangannya banyak pelanggaran lalu lintas oleh masyarakat dan aparat kepolisian kesulitan menangani.
"Awalnya memang akses tol, sehingga khusus digunakan kendaraan yang keluar masuk tol Semarang-Bawen saja. Atas berbagai pertimbangan dan adanya desakan masyarakat akhirnya akses Sidomulyo-Kalirejo kita buka," jelasnya.
Menurut Sabilillah, selain pembatas beton, TMJ juga akan melepas rambu larangan melintas bagi pengendara motor. Selanjutnya, TMJ akan melepas seluruh aset yang menjadi akses tol Sidomulyo-Kalirejo ke Pemkab Semarang sehingga pemeliharaan dan perbaikan jalan bila ada kerusakan menjadi tanggung jawab pemkab.
"Untuk penyerahan aset ke Pemkab Semarang melalui Kementerian Pekerjaan Umum yang membawahi jalan tol," katanya.
Menanggapi pembukaan akses tol Sidomulyo-Kalirejo ini, anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Kabupaten Semartan, Husen Abdullah menyambut baik dan sangat mengapresiasi hal itu. Selama ini, akses transportasi masyarakat terganggu akibat adanya larangan bagi pengendara motor melintasi akses tol tersebut.
"Akses tol itu bukan jalan tol, sehingga bisa digunakan masyarakat umum maupun penggguna jalan tol. Saya kira masyarakat menyambut gembira hal ini," kata Husen.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar