Foto: Istimewa |
SEMARANG, suaramerdeka.com - Pembebasan lahan tol Bawen-Solo yang lambat menuai kritikan dari anggota dewan. Kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dinilai lamban dan kurang pro aktif.
“Pemprov harus proaktif, karena proyek tol Semarang-Solo ini sangat dinanti-nanti oleh masyarakat. Harus dicari penyebabnya dan diambil langkah-langkah agar segera terealisasi,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Jateng, Hadi Santoso, Senin (13/10).
Menurutnya, warga di beberapa daerah sudah banyak yang bertanya, karena informasi yang beredar simpang siur. Dikhawatirkan, semakin lambat proses pembebasan lahan, akan banyak memunculkan spekulan-spekulan baru.
Lebih detail ruas jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 kilometer, Salatiga-Boyolali 24,5 kilometer, dan Boyolali-Kartasura 7,74 kilometer. “Dari total panjang tol Bawen-Solo 49,81 kilometer, realisasi pembebasan lahan baru mencapai 0 persen untuk Kabupaten Semarang yang seluas 276 hektare, Kota Salatiga realialisasi 10,06 hektare atau 71 persen dari luas lahan 14,17 hektare, dan Kabupaten Boyolali baru terealisasi 13,76 hektare atau 9,09% dari 151,45 hektare,” paparnya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar