TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Pembangunan jalan tol Trans Jawa dipastikan masih lama.
Pasalnya, sampai saat ini dari 10 titik ruas yang masuk dalam jaringan tol Trans Jawa, yang sudah dibebaskan baru mencapai 63,83 persen saja.
Dari total kebutuhan lahan 5.427,97 hektar, baru 3.464,57 hektar yang dibebaskan.
Ini berarti, masih terdapat 1.963,4 hektar yang belum dibebaskan.
"Meski pengadaan lahan baru 63,83 persen, tapi untuk penyelesaian uang ganti ruginya sudah mencapai 65,47 persen," ujar Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Subagyo, kepada wartawan, Jumat (31/10/2014).
Jika dirinci, progres 10 titik ruas tol Trans Jawa tersebut, kata Subagyo adalah untuk ruas Cikopo-Palimanan dan ruas Kanci-Pejagan sudah mencapai 100 persen, Pejagan-Pemalang (35,97%), Pemalang-Batang (1,86%), Batang-Semarang (3,33%), Semarang-Solo (45,12%), dan Solo-Mantingan (89,91%). Sementara ruas Mantingan-Kertosono (74,56%), Kertosono-Mojokerto (91,31%) dan Mojokerto-Surabaya (81,16%).
Menurut Subagyo, pemerintah akan mempercepat pembangunan jalan tol Trans Jawa, khususnya di empat titik ruas yang pembebasan lahannya sudah diatas 80 persen.
Yakni, Cikampek-Palimanan, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, dan Mojokerto-Surabaya.
"Empat ruas sepanjang sepanjang 144,2 km diharapkan selesai pada tahun 2015. Karena diantara titik ruas lainnya paling siap dari sisi pembebasan lahan," jelasnya.
Apalagi pada awal Oktober 2014 lalu, ruas tol Mojokerto-Kertosono seksi 1 yang merupakan bagian dari proyek nasional tol Trans Jawa sudah diresmikan.
Ruas Mojokerto-Kertosono panjangnya 40,5 kilometer dan merupakan jalan tol terpanjang di Jatim.
Khusus seksi 1 panjangnya hanya 14,7 kilometer.
Meski demikian, ruas ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di sekitar Jombang, khususnya dari arah Kertosono ke Ploso dan sebaliknya, serta arus lalu lintas dari Jombang ke Kertosono dan sebaliknya. (mujib anwar)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar