"Untuk pengadaan lahan, Semarang-Batang butuh anggaran Rp5,8 triliun."
Proyek Pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang.
|
VIVA.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan jalan tol Trans Jawa, khusus ruas Batang-Semarang, bisa dilalui saat arus mudik Lebaran 2017. Namun, jalan tol yang kini masih dikebut pengerjaannya itu hanya bisa dilalui satu lajur.
Kepala Bidang Pendanaan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Arif Haryono mengatakan, dibukanya jalan tol Batang-Semarang menghadapi Lebaran, hanya berlaku fungsional saja. Artinya, tol tersebut dilalui tanpa pengenaan tarif, alias gratis.
"Jadi, difungsikan satu lajur saja untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Pantura. Secara fisik, belum seperti tol. Jadi, fungsional saja, menghindari kemacetan," kata Arif di sela pemberian kompensasi lahan tol Batang-Semarang, Senin 27 Februari 2017.
Arif menjelaskan, saat arus mudik nanti, dari arah Batang menuju Semarang, yang hanya bisa dilalui kendaraan. Sebaliknya, saat arus balik, jalan tol baru dibuka dari Semarang menuju Batang.
Ia menyebut, pengerjaan tol yang menjadi fokus Presiden Joko Widodo itu saat ini terkendala cuaca. Di mana, hujan yang terus menerus mengguyur, cukup menghambat operasional pembangunan.
"Karena, ini hujan dan lain-lain sampai April cukup menghambat. Tanah sangat rawan untuk pekerjaan tanah. Tapi kita berusaha semaksimal mungkin, semoga bisa selesai tepat waktu sesuai keinginan pak menteri (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono), " jelasnya.
Tol Batang-Semarang terdiri dari lima seksi. Dari lima seksi itu, pengadaan lahannya cukup bervariatif. Untuk Seksi I sudah 100 persen, seksi II mencapai 94 persen, seksi II sudah 46,09 persen, seksi IV sudah 33,27 persen, dan seksi V di kawasan Semarang mencapai 94 persen.
BPJT sendiri menganggarkan total biaya pengadaan lahan ruas Semarang-Batang mencapai Rp5,8 triliun dari panjang lahan kurang lebih mencapai 75 kilometer.
Pada proses awal, kata Arif, biaya pengadaan lahan ruas Semarang-Batang hanya Rp4,7 triliun, yang bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN). Namun, seiring perjalanannya biaya itu kian bertambah, karena kebutuhan luas lahan yang diperlukan.
Untuk penambahan total biaya itu, pihaknya kini masih mempersiapkan penandatanganan amandemen biaya. Di mana, anggaran dari semula Rp4,7 triliun menjadi Rp5,8 triliun.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang, Jonahar mengapresiasi langkah BPJT yang sangat cepat melakukan pembebasan lahan untuk ruas Semarang-Batang.
"Hari ini, kita berikan ganti untung kepada 17 warga Semarang, dengan total ganti untung senilai Rp18 miliar, " katanya.
Ia menyebut, khusus jalan tol Trans Jawa mulai Kabupaten Brebes hingga Sragen, ditargetkan selesai pada akhir 2017. Sehingga, pengadaan lahan Batang-Semarang yang akan tersambung ruas Semarang-Solo, harus dipercepat dengan maksimal.
"Kami optimis Lebaran nanti, jalan tol Jakarta-Semarang sudah bisa dilalui. Total 94 persen lahan di Kota Semarang, kini sudah terbebaskan. Maka, Februari sampai Maret, bisa selesai seluruhnya, " ujar Jonahar. (asp)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar