Ilustrasi: Sebuah mobil melintas di lokasi proyek pembangunan tol Semarang-Solo
Seksi II ruas Ungaran-Bawen di Desa Lemah Ireng, Kabupaten Semarang,
Selasa (7/1). ANTARA FOTO/R. Rekotomo.
|
Semarang, Antara Jateng – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah menyayangkan langkah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menjual saham proyek pembangunan tol Semarang-Solo senilai Rp780 miliar kepada pihak ketiga.
"Kami menyayangkan langkah gubernur yang tahu-tahu menjual 25 persen saham tol Semarang-Solo tanpa melibatkan dewan," kata anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jateng Hadi Santoso di Semarang, Jumat.
Ia menilai langkah Gubernur Jateng menjual saham tersebut tidak tepat karena tol Semarang-Solo sudah mulai beroperasi dan mendapatkan pemasukan yakni untuk seksi I Semarang-Ungaran dan seksi II Ungaran-Bawen.
"Apalagi setelah menjual saham tol Semarang-Solo, Pemprov Jateng berencana membeli kembali lima persen saham tersebut, ini jelas kebijakan tidak tepat," ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD Jateng itu berencana meminta penjelasan langsung dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkait dengan pertimbangan dilakukannya penjualan saham tol Semarang-Solo.
"Dalam waktu dekat kami akan memanggil Gubernur untuk mendengar langsung alasan penjualan saham tol itu," katanya.
Anggota Komisi C DPRD Jateng M. Ngainiricardl berpendapat bahwa nilai jual saham tol Semarang-Solo kepada PT Astartel Nusantara itu terlalu murah.
"Ini sangat mengecewakan karena alasan penjualan yang disampaikan pihak PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah, Pemprov mengalami kerugian di awal pembangunan, padahal proyek tol itu untuk jangka panjang, bukan untuk jangka pendek," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan bahwa pihaknya mengambil langkah tersebut karena saham tol Semarang-Solo terus mengalami dilusi atau penurunan tiap tahun.
"Daripada saham Pemprov Jateng setiap tahun menurun ya lebih baik dijual, tapi kami mempunyai opsi untuk bisa membeli kembali saham tersebut," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan kalangan DPRD Jateng terkait dengan penjualan saham tol Semarang-Solo.
Menurut Ganjar, uang hasil penjualan saham sebesar Rp780 miliar dimasukan ke PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah sebagai "holding" untuk investasi di berbagai sektor seperti peternakan dan logistik yang dapat memberikan keuntungan.
Editor: D.Dj. Kliwantoro
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar