javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Sabtu, 27 Juli 2013

Jalur Pantura Diklaim Sudah Selesai

JAKARTA - Perbaikan jalan di jalur pantura Jawa dipastikan sudah selesai. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menjamin pemudik yang melintas di pantura tidak akan terganggu.

”Pengerjaan sudah selesai dong, nggak ada kegiatan su­paya tidak menganggu pe­mudik,” katanya ditemui di Kantor Kemenko Pereko­no­mian, Jakarta, Jumat (26/7).

Menurutnya, pihaknya sudah mengecek langsung perbaikan di jalur Pantura yang sudah selesai malam kemarin. ”Saya kira baru tadi malam itu terakhir saya sudah minta Pak Dirjen naik mobil dari Se­marang sampai sini (Jakarta), menurut beliau sudah selesai, sudah siap menghadapi Le­baran, Ok. Sudah tidak ada lubang,” tambahnya.

Seperti diketahui, perbaikan jalur pantura tengah menjadi sorotan. Bahkan, Komisi Pemberantasan Ko­rupsi (KPK) menduga ada dugaan penggelembungan anggaran di dalam proyek perbaikan jalan sepanjang jalur pantura.

Terkait dugaan itu, Djoko meyakinkan tidak ada permainan anggaran di proyek tersebut. Menurutnya, jalan di sepanjang pantura Jawa itu cukup panjang, sehingga butuh perbaikan yang berkelanjutan.

”Untuk peringatan dari KPK, terus terang saya belum dengar secara langsung. Saya tidak tahu kalau misalnya ada anggapan kalau proyek kami di pantura proyek bancakan atau proyek abadi. Tapi yang jelas, jalur di pantura panjangnya 1.300 km, dan itu perlu pembenahan secara berkelanjutan,” jelas Djoko.

Proses perbaikan jalan tidak sekali jadi langsung selesai. Jalan sepanjang itu butuh waktu bertahap untuk memperbaikinya. ”Nggak mungkin kami bisa melaksanakan proyek yang langsung selesai. Seperti misalnya menutup ak­ses jalan di situ kemudian kami selesaikan proyek. Jadi me­mang bertahap. Jadi kalau di­katakan proyek di situ terus menerus dilakukan itu di titik mana dulu, karena pantura ini kan panjang,” imbuhnya.

Djoko mencontohkan, ta­hun ini ada perbaikan di Bre­bes, di satu titik sepanjang 2 km. Sebagai kelanjutannya tahun depan, perbaikan itu dilakukan di titik lain.

Dua Bahan

Sedangkan untuk pendanaan, dijelaskan Dirjen Bina Marga Djoko Harjanto, untuk anggaran perbaikan pantura tahun 2013 ini adalah Rp 1,2 triliun. Hingga Juli 2013, anggaran sudah terserap 40 persen. ”Sudah digunakan buat bangun jalan layang dan memperbaiki jalan,” jelas Harjanto.

Sedangkan anggaran untuk bahan perbaikan jalan, Ke­menterian PU menggunakan dua bahan. Pertama adalah beton. Untuk anggaran beton ini menelan Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar per kilometer. ”Beton bisa tahan sekitar 10 ton (beban jalan), jangka waktu 10 tahun,” jelas dia.

Sedangkan bahan kedua, adalah aspal berkualitas tinggi, dengan anggaran 20 persen lebih murah dari anggaran beton per kilometer. Beban jalan dan jangka waktu pe­ma­kaian aspal ini sama dengan beton, 10 ton dengan waktu 10 tahun. ”Beton ada 229 km yang tersebar di 1.300 km, dan aspal 106 kilometer yang tersebar sepanjang 1.300 km,” jelas Harjanto.

Sementara, terkait adanya dugaan penggelembungan anggaran pihak KPK tengah melakukan analisis temuan tersebut untuk kemudian ditingkatkan statusnya menjadi penyelidik­an dan penyidikan.Badan Pemeriksa Ke­uang­an (BPK) juga akan melakukan audit kembali proyek jalan pantura tahun anggaran 2013. Audit sebelumnya pernah dilakukan tahun 2003 lalu. Ang­gota BPK Ali Masykur Musa menilai anggaran yang dilim­pahkan untuk memperbaiki jalur Pantura tidak di­man­faatkan secara optimal. Hampir setiap menjelang Le­baran, dana cukup besar di­keluarkan untuk memperbaiki jalan. (J10,dtc-25,90)
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar