JAKARTA, KompasProperti - Total laba bersih yang dibukukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk pada Semester I-2017 meningkat 9,79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Saat ini, laba bersih yang mampu dikantongi senilai Rp 1,016 triliun.
Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk Agus Setiawan menjelaskan, kenaikan laba bersih ini ditunjang peningkatan Pendapatan Tol dan Usaha lain sebesar 7,47 persen, yaitu dari Rp 4,21 triliun menjadi Rp 4,53 triliun.
"Pendapatan tol tercapai Rp 3,99 triliun atau naik 2,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,88 triliun. Sedangan Pendapatan Usaha lain Rp 543 miliar atau naik 62,03 persen dari semester I 2016 sebesar Rp 335 miliar," terang Agus dalam keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Jumat (28/7/2017).
Sementara itu, aktivitas konstruksi sejumlah ruas jalan tol baru, terpantau pada realisasi pendapatan konstruksi yang mencapai Rp 8,57 triliun atau naik sebesar 243,15 persen dari tahun 2016 yaitu Rp 2,50 triliun.
Untuk kegiatan ekspansi Perseroan, dapat dilihat dari total nilai aset yang mencapai Rp 65,81 triliun atau meningkat 23,01 persen dari semester yang sama tahun lalu. Ekspansi tersebut dilakukan Perseroan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Sedangkan, pada sisi EBITDA, Jasa Marga berhasil memperoleh Rp 2,62 triliun atau tumbuh 6,55 persen dibandingkan Semester I 2016 dan mencapai margin EBITDA sebesar 57,94 persen.
Di sektor investasi, Agus menambahkan, Jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi Bangil-Rembang baru saja dioperasikan April tahun ini.
"Pengoperasian jalan tol tersebut akan memberikan dampak pada kenaikan Pendapatan Tol, namun sekaligus juga mempengaruhi peningkatan Beban Usaha," kata dia.
Dalam waktu dekat, Jasa Marga berencana mengoperasikan kelanjutan tol tersebut yaitu seksi Gempol-Bangil (6,8 km) dan seksi Rembang-Pasuruan (6,6 kilometer).
Selain itu juga akan dioperasikan seksi terakhir Jalan Tol Semarang-Solo yaitu seksi Bawen-Salatiga (17,50 kilometer) pada triwulan III-2017.
Masih pada tahun ini, Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Ruas Sepanjang-Krian (15,5 kilometer), Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (41,69 kilometer), Jalan Tol Solo-Ngawi (90,25 kilometer) dan Jalan Tol Ngawi-Kertosono (49,51 kilometer), juga akan dioperasikan.
Peningkatan Investasi
Guna meningkatkan kapasitas investasi, Perseroan akan melakukan aksi korporasi berupa Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi serta Project Bonds.
Sekuritisasi Pendapatan ini berbasis pendapatan di masa mendatang atau future revenue base securities yang direncanakan sekitar Rp 2 triliun, yang pada saat ini masih dalam proses finalisasi registrasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sedangkan Project Bonds masih dalam tahap persiapan dan konsultasi dengan lembaga terkait.
Hal ini dilakukan sebagai salah upaya pendanaan alternatif pengembangan proyek jalan tol baru, melalui Anak Perusahaan Jalan Tol, akan menyelesaikan target penambahan pengoperasian jalan tol sekitar 660 kilometer hingga tiga tahun kedepan.
Saat ini Perseroan memiliki hak konsesi sepanjang 1.260 kilometer.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar