JAKARTA,
KOMPAS — Pemerintah akan memprioritaskan anggaran pembebasan lahan
jalan tol untuk ruas tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera. Hal itu
dilakukan mengingat terbatasnya anggaran pemerintah untuk pembebasan
lahan jalan tol.
"Kami dikejar target operasi jalan tol, sementara kontraktor baru bisa bekerja kalau tanah sudah dibebaskan. Ada beberapa ruas tol yang proses pembebasannya sudah selesai, hanya tinggal menunggu uangnya saja," kata Herry di Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Menurut Herry, pemerintah akan memprioritaskan anggaran pembebasan lahan tol untuk tol prioritas, seperti tol Trans-Jawa. Sebab, tol Trans-Jawa ditargetkan beroperasi tahun 2018.
"Kami dikejar target operasi jalan tol, sementara kontraktor baru bisa bekerja kalau tanah sudah dibebaskan. Ada beberapa ruas tol yang proses pembebasannya sudah selesai, hanya tinggal menunggu uangnya saja," kata Herry di Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Menurut Herry, pemerintah akan memprioritaskan anggaran pembebasan lahan tol untuk tol prioritas, seperti tol Trans-Jawa. Sebab, tol Trans-Jawa ditargetkan beroperasi tahun 2018.
Untuk sisa lahan tol Trans-Jawa yang belum dibebaskan, diperlukan dana sekitar Rp 5,5 triliun. Prioritas berikutnya adalah tol di luar Jawa yang harga tanah relatif lebih murah dan dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak ekonomi, seperti tol Trans-Sumatera.
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019, kata Herry, pihaknya juga mesti memenuhi target penambahan jalan tol sepanjang 1.065 kilometer hingga akhir tahun 2019.
Menurut Herry, anggaran yang dialokasikan untuk pembebasan lahan di Kementerian PUPR sekitar Rp 1,4 triliun. Pihaknya juga akan menggunakan anggaran sisa lelang untuk pembebasan lahan. Dalam waktu dekat, anggaran pembebasan lahan juga akan diusulkan melalui mekanisme APBN Perubahan Tahun 2016.
Meski demikian, kata Herry, pihaknya tetap akan memperhatikan pembangunan jalan tol di Jabodetabek. Untuk pembebasan lahan tol di Jabodetabek, diperlukan dana setidaknya Rp 9 triliun. "Karena target kami menambah 1.065 kilometer hingga akhir 2019," kata Herry.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perbandingan harga tanah di Jabodetabek dengan luar Jawa sangat lebar. "Dengan uang yang sama, lahan yang didapatkan di luar Jawa bisa tiga kali lipat. Tanah di Jakarta memang mahal sekali," kata Basuki.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perbandingan harga tanah di Jabodetabek dengan luar Jawa sangat lebar. "Dengan uang yang sama, lahan yang didapatkan di luar Jawa bisa tiga kali lipat. Tanah di Jakarta memang mahal sekali," kata Basuki.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar