Ilustrasi jalan tol. (Foto: Okezone) |
JAKARTA - Jalan Pantura sebagai jalur utama perekonomian di Pulau Jawa memang mendapatkan perhatian luas khususnya dari masyarakat dan dunia usaha. Selain jalur utama perekonomian, jalur tersebut merupakan rute paling padat ketika musim mudik Lebaran tiba.
Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), melalui Ditjen Bina Marga menyatakan tengah membangun jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 Km. Konstruksi jalan tol tersebut diharapkan akan selesai pada 2015.
Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) dimulai pembangunannya pada pertengahan 2012 oleh PT Lintas Marga Sedaya. Pembangunannya dibagi dalam enam tahap, yakni Cikopo-Kalijati, Kalijati-Subang, Subang-Cikedung, Cikedung-Kertajati, Kertajati-Sumberjaya, dan Sumberjaya-Palimanan. Panjang totalnya mencapai 117,75 kilometer
Dengan dibangunnya tol tersebut, diharapkan bisa mengurangi permasalahan dan beban yang selama ini dipikul Jalan Pantura. Bahkan tol ini diperkirakan bisa mengalihkan sekira 60 sampai 70 persen kendaraan yang biasa melewati jalan Pantura.
Namun pembangunan tol ini tidak berjalan mulus. Februari 2014, eksekusi rumah warga di Cirebon, Jawa Barat, berujung ricuh. Eksekusi lahan untuk proyek Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) itu diwarnai pemblokiran jalan oleh warga dan kuasa hukum.
Sedikitnya ada 12 rumah warga yang dirobohkan. Para pemilik tetap bertahan karena harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan. Harga yang ditawarkan ke warga hanya Rp400 ribu per meter.
Kendati demikian, pembangunan tetap dilanjutkan. Pada Juli 2014, progress pembangunan tol sudah mencapai 44 persen. Berjalannya waktu, Menteri Pekerjaan Umum Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 Djoko Kirmanto memastikan bahwa tol bisa dilewati pada musim Lebaran tahun 2015.
"Yang punya jalan tol menjanjikan kepada kami, pada hari raya 2015 sudah bisa dilewati tapi belum diresmikan," kata Djoko 12 September 2014.
Kemudian proyek tersebut berlanjut pada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Kabinet Kerja Basuki Hadi Moeljono. Sejalan dengan target pemerintahan sebelumnya, proyek tol diyakini Basuki bisa rampung pada Juni 2015.
Bahkan Menteri Pupera Basuki Hadi Moeljono sempat melakukan peninjauan perdananya sebagai menteri pada tol Cikampek-Palimanan yang diharapkan dapat menjadi jalur pilihan saat Hari Raya Lebaran 2015. Pembangunan Tol Cikampek-Palimanan sendiri memiliki total panjang 116,75 kilometer (km). Di mana total investasi proyek ini sekira Rp12 triliun.
Tapi berapa biaya yang perlu dikeluarkan masyarakat untuk menikmati infrastruktur jalan teranyar ini? Demi terhindar dari kemacetan yang membelenggu jalan Pantura, setiap pemilik kendaraan harus merogoh kocek agak dalam.
Pasalnya tol ini disepakati dengan tarif Rp80.000 hingga Rp200.000. Penetapan tersebut juga sudah mendapat lampu hijau dari Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK). Wapres tidak mempermasalahkan tarif tol untuk golongan I pada ruas Cikapali tersebut. Di mana, tarif golongan I Rp87.562, golongan II Rp131.344, golongan III Rp175.124, golongan IV Rp218.905, dan golongan V Rp262.686.
Kini sudah memasuki bulan ke empat di tahun 2015. Kondisi tol dikatakan sudah mencapai tahap finishing. Sehingga mimpi pulang mudik tidak macet di Pantura akan menjadi kenyataan. Pemudik diharapkan bisa melewati tol yang disebut sebagai alternatif jalur Pantura pada saat mudik, menyambut Lebaran yang diperkirakan jatuh pada 17-18 Juli 2015.
Menarik untuk melihat seberapa besar pengaruh adanya Tol Cikampek-Palimanan pada musim mudik 2015. Bisakah tol ini mengurangi beban kemacetan Pantura?
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar