javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 07 April 2014

Tol Ungaran-Bawen Belum Bisa Dilewati Mobil Berat


ilustrasi tol
SEMARANG — Tol Ungaran-Bawen sudah resmi dibuka sejak Jumat (4/4) lalu. Namun hingga kemarin belum juga dilewati mobil-mobil berat (truk dan tronton). Dari data jumlah kendaraan yang masuk, ruas tersebut masih didominasi kendaraan pribadi.

Hal itu terjadi karena portal di simpang susun Jatingaleh yang membatasi ketinggian kendaraan belum dilepas. Sehingga mobil berat belum bisa lewat. Data PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan tol menyebut, sejak dibuka Jumat (4/4) lalu, antusiasme pemilik kendaraan roda empat untuk mencoba tol baru cukup tinggi.

Pada Sabtu (5/4), tercatat ada 27.058 kendaraan yang melintas di gerbang tol Banyumanik. Jumlah tersebut belum termasuk 231 kendaraan yang membayar memakai E Toll. Kendaraan yan masuk masih didominasi mobil pribadi.

Rinciannya, golongan I sebanyak 26.286 kendaraan, golongan II 659 kendaraan, golongan III 82 kendaraan, golongan IV 21 kendaraan, dan golongan V hanya 10 kendaraan. Di hari yang sama, kendaraan yan melintas di Gerbang tol Bawen mencapai 23.722 kendaraan.

Terdiri dari golonganI 22.986 kendaraan, golongan II 634 kendaraan, golongan III 73 kendaraan, golongan IV 17 kendaraan, dan golongan V 12 kendaraan. Direktur Teknik dan Operasional PT TMJ Ari Nugroho mengatakan pihaknya sudah mempersilahkan petugas kepolisian memasukkan kendaraan berat seperti bus dan truk masuk tol.

Terutama dari arah Bawen. Namun dari arah Semarang, masuknya kendaraan berat masih terkendala portal di simpang susun tol banyumanik yang belum dilepas. "Silahkan saja truk dan bus masuk tol. Portal di Banyumanik rencananya malam ini (tadi malam.red) dilepas," katanya.

Sebelumnya kendaraan berat dilarang masuk tol Semarang-Ungaran karena interchange di Ungaran yang masih sempit. Sebaliknya, portal pembatas ketinggian akan dipasang di interchange Ungaran karena akses di Jalan Letjen Suprapto cukup sempit.

Ari mengklaim tol cukup kuat dan interchange di Bawen cukup lebar sehingga bisa dilewati kendaraan berat. "Interchange di Bawen sangat memungkinkan dilewati kendaraan berat karena lebar jalan sama-sama 3,5 meter, hanya bahu jalannya lebih sempit. Kecepatan kendaraan disitu juga dibatasi 80 kilometer per jam," paparnya.

Guna mengatasi antrean panjang di gerbang tol Banyumanik, PT TMJ berencana memperlebar gerbang dari 9 lane menjadi 12 lane. Penambahan gardu di gerbang tol tersebut diharapkan selesai sebelum arus mudik lebaran nanti. Pemerintah sendiri sudah menetapkan besaran tarif tol Ungaran-Bawen.

Yaitu Rp 7.000 (golongan I), Rp 10.000 (golongan II), Rp 13.500 (golongan III), Rp 17.000(golongan IV), dan Rp 20.500 (golongan V). Menurut Ari, besaran tarif tersebut berdasarkan SK Menteri Pekerjaan Umum tertanggal 3 April 2014. Tarif tol Ungaran-Bawen akan mulai diberlakukan pada Kamis (10/4) pukul 00.00.

Terpisah Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Sasmito mendesak pengelola jalan tol melengkapi sarana-prasarana pendukung seperti lampu jalan, mobil patroli, ambulans, serta mempersiapkan rumah sakit rujukan bila terjadi kecelakaan. "Semua syarat tersebut harusnya sudah terpenuhi sejak tol dibuka," katanya. (ric/jpnn)

Tarif Tol Ungaran – Bawen

- Rp 7.000 (golongan I)

- Rp 10.000 (golongan II)

- Rp 13.500 (golongan III)

- Rp 17.000(golongan IV)

- Rp 20.500 (golongan V)
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar